Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pertumbuhan Ekonomi 6,1 Persen Dinilai Tak Realistis

Kompas.com - 06/03/2017, 14:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2017 dianggap masih merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Adapun pada tahun 2018 mendatang, perekonomian Indonesia diharapkan bisa tumbuh 6,1 persen, apa target tersebut dapat tercapai?

"Yang saya dengar kelihatannya pemerintah mau mengupayakan pertumbuhan 2018 ke 6,1 persen. Itu sepertihya berat, kami agak pesimistis," kata Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Anton H Gunawan pada acara media briefing di Jakarta, Senin (6/3/2017).

Anton menjelaskan, belum ada daya dorong perekonomian yang kuat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari sisi permintaan (demand) maupun penawaran (supply).

Dari sisi permintaan, perbaikan harga komoditas dianggap bisa menggenjot net ekspor Indonesia. Padahal, pada saat yang bersamaan ketika perekonomian mulai meningkat, kecenderungannya adalah net impor akan tergenjot pula.

"Seolah-olah dengan adanya perbaikan harga komoditas ekspor bisa meningkat. Pada saat yang sama, kalau growth (pertumbuhan ekonomi) naik, maka impor ada meningkat," jelas Anton.

Oleh karena itu, imbuh Anton, yang harus diperhatikan adalah neraca pembayaran atau balance of payment yang bisa tetap positif dengan adanya kondisi tersebut.

Adapun konsumsi swasta terpantau ada sedikit perbaikan yang sebagiannya merupakan efek perbaikan harga komoditas. Sementara itu, konsumsi pemerintah dipandang tidak akan terlalu banyak meningkat.

Daya dorongnya adalah pada investasi belanja atau spending, namun besarannya dalam keseluruhan investasi tidak terlalu besar.

"Potensi ada, misal logistik walaupun msh banyak hambatan tapi sudah mulai meningkat dari sisi investasi yang didorong investasi penerintah. Kita lihat seberapa jauh ini bisa mendorong investasi swasta. Apakah benar public investment benar-benar bisa mendorong private investment?" tutur Anton.

Adapun dari sisi penawaran, dari sisi sektoral sudah banyak yang memperlihatkan optimisme. Anton menyebut, sektor otomotif dan pertanian dinilai bisa memberikan performa yang bagus ke depan, termasuk pula sektor makanan dan minuman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com