Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Omzet Ratusan Juta dari Kerajinan Berbahan Kayu

Kompas.com - 08/03/2017, 20:35 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Usaha Catur dan Zulfian tentu tidak selalu berjalan mulus. Terlebih lagi sampai akhirnya bisa menghasilkan omzet hingga ratusan juta per bulannya.

Pengalaman Zulfian, misalnya, ia pernah terbentur masalah klasik, pendanaan dan pemasaran. Padahal, saat itu sambutan dari konsumen yang menyukai produknya sedang meningkat.

Pada satu kesempatan, Zulfian pernah menawarkan produknya pada berbagai perusahaan dan institusi. Namun, saat pesanan datang dalam jumlah besar, ia kelimpungan.

"Saya jadi pusing, masalahnya modal untuk membeli bahan baku dan menggaji karyawan tidak cukup. Akibatnya, peluang bisnis di depan mata dengan berat hati ditolak," kenangnya.

Setali tiga uang, hal itu dirasakan pula oleh Catur. Namun, pada akhirnya kesulitan itu terjawab saat PT Telkom Indonesia (Persero) melirik usaha Zulfian dan Catur. Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), dua pengusaha itu mendapat bantuan.

Bantuan tidak terbatas pada pemodalan saja, tetapi juga pelatihan dan fasilitas pemasaran produk lewat penawaran mengikuti berbagai pameran.

"Saya kerap diajak mengikuti pameran bersama Telkom bahkan hingga ke luar negeri," jelas Zulfian.

Ia juga menjelaskan, dari Telkom ia mendapat bantuan permodalan dua kali. Lalu, pelatihan pun meliputi proses produksi, manajemen, pemasaran, dan pengemasan. Bahkan, ia juga mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ekspor di Pusat Pelatihan Ekspor Nasional (PPEN) Departemen Perdagangan RI di Jakarta.

"Dari situ usaha saya terus berkembang. Untuk pasar ekspor, kami mengirimkan produk ke Malaysia, Singapura, dan Afrika Selatan. Sekarang omzet per tahunnya mendekati Rp 1 milyar," ujar Zulfian.

Karyawan yang bekerja untuknya pun sudah berjumlah 15 orang. Jumlah itu belum termasuk tenaga paruh waktu ketika pesanan produk meningkat.

"Semua karyawan itu adalah kerabat dan tetangga," tuturnya.

Hal itu juga diamini oleh Catur. Ia bilang, sejak mengikuti pelatihan manajemen bisnis dan ekspor yang difasilitasi Telkom, usahanya semakin terkelola dengan baik. Ekspor produk pun terus meningkat.

"(Media pemasaran) yang paling tepat memang mengikuti pameran baik di dalam maupun luar negeri. Apalagi segmentasi pasar kami adalah menengah ke atas," ujar Catur.

Akan tetapi, kata Catur, usahanya tak akan pernah sukses tanpa menjaga kualitas.

"Pengusaha harus jeli membaca tren dan jaga kualitas. Agar tercapai harus ada totalitas dam berpikir menyatu dengan produk. Kalau (kita) menyayangi produk, maka produk pun akan menyayangi (kita), ujarnya.

Strategi baru sedang disapkan oleh ia dibantu Telkom. Salah satunya dengan mempersiapkan pemasaran online agar produknya lebih mudah dikenal global.

Pameran terdekat pun sedang disiapkan oleh Catur dan Zulfian. Rencananya, produk mereka akan terpampang di etalase pameran kerajinan digital pertama, Telkom Craft Indonesia pada 10-12 Maret 2017 di Hall A Jakarta Convention Center.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com