Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya Bagi Dividen Total Rp 94,03 Miliar

Kompas.com - 10/03/2017, 18:57 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memutuskan untuk membagikan dividen ke pemegang saham Rp 26,40 per saham atau sebesar 30 persen dari laba bersih di akhir 2016 sebesar Rp 313,45 miliar.

Jika dihitung, perseroan secara total membagikan dividen sebesar Rp 94,03 miliar untuk tahun buku 2016.

"Kami membagikan dividen Rp 26,40 per saham 30 persen dari laba bersih," ujar Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto di Jakarta, Jumat (10/3/2017).

Adapun pembagian dividen akan dilakukan 30 hari setelah RUPS digelar sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan pembagian dividen perusahaan terbuka atau emiten.

"Akan dibagikan sesuai peraturan OJK," tutur Budi Harto.

Jika menilik laporan kinerja keuangan perseroan sepanjang 2016, laba bersih perusahaan mengalami penurunan sebesar 32,4 persen bila dibandingkan dengan perolehan laba bersih tahun sebelumnya.

Laba bersih Adhi Karya tercatat sebesar Rp 313,45 miliar di 2016, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar Rp 463,68 miliar. Laba bersih tersebut tergerus disebabkan tumbuhnya beban pokok pendapatan hingga 18,23 persen dari Rp 8,41 triliun menjadi Rp 9,94 triliun.

Hal itu juga diikuti oleh peningkatan jumlah beban usaha menjadi Rp 455,97 miliar atau naik 15,29 persen dari Rp 395,49 miliar.

Jumlah beban usaha ini terdiri dari kenaikan penjualan hingga menjadi Rp 22,07 miliar, serta beban usaha umum dan administrasi menjadi Rp 433,9 miliar.

Sementara itu, pendapatan usaha meningkat pada 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan usaha Adhi Karya naik 17,82 persen menjadi Rp 11,06 triliun dari sebelumnya Rp 9,38 triliun.

Adapun jumlah aset Adhi Karya juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 19,89 persen menjadi Rp 16,76 triliun menjadi Rp 20,09 triliun. Untuk jumlah liabilitas sendiri meningkat menjadi Rp 14,65 triliun atau naik 26,33 persen dari tahun 2015 sebesar Rp 11,59 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Whats New
Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan 'Transfer Pricing'

Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan "Transfer Pricing"

Whats New
OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com