Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket Kereta Bandara Tak Lebih dari Rp 100.000 Per Penumpang

Kompas.com - 13/03/2017, 06:24 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan Kereta Bandara Soekarno Hatta akan mampu mengangkut 33.000 penumpang per hari.

"Ini (kereta bandara) direncanakan akan bisa mengangkut 33.000 penumpang per hari," ujar Menhub saat meninjau proyek KA Bandara di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (12/3/2017).

Menurut Menhub 33.000 penumpang per hari merupakan 20 persen orang yang menju Bandara Soekarno Hatta setiap harinya.

"Kami akan bicarakan lagi kedepannya sehingga bisa lebih banyak yang ditampung oleh kereta bandara ini," jelas Menhub.

Menurutnya, pembangunan KA Bandara diproyeksikan selesai pada Juni 2017 kemudian bulan Juli atau Agustus sudah bisa beroperasi penuh atau dapat digunakan oleh masyarakat.

Untuk harga tiket KA Bandara ini, Menhub menyatakan harganya tidak akan lebih dari Rp 100.000 per orang. "Batas atas kira-kira Rp 100 ribu," paparnya.

Sementara untuk jarak tempuh KA Bandara ini diproyeksikan akan mampu mengantarkan penumpang dari stasiun Manggarai selama 54 menit ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta) dan jika dari stasiun Dukuh Atas memakan waktu 45 menit menuju Bandara.

KA Bandara rencananya akan melalui dua jalur. Rute pertama adalah Stasiun Manggarai - Stasiun Sudirman Baru -Stasiun Duri - Stasiun Batu Ceper - Stasiun Bandara Soetta. Sementara rute kedua, Stasiun Jakarta kota - Stasiun Kampung Bandan - Stasiun Duri - Stasiun Batu Ceper - Stasiun Bandara Soetta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com