Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Buku untuk Anak, Wanita Ini Raih Omzet Hingga Rp 1 Miliar

Kompas.com - 13/03/2017, 07:47 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayangkan jika anda masih muda, tetapi memiliki telah memiliki usaha yang beromzet hingga Rp 1 miliar.

Namun ini bukanlah angan-angan. Seperti yang dilakukan oleh Devi Raissa Rahmawati. Wanita asal Jakarta ini membuat usaha buku khusus anak-anak yang dinamakannya Rabbit Hole.

Atas kegigihan dan inovasinya, Devi menyabet penghargaan di ajang Wirausaha Muda Mandiri 2016 yang digelar akhir pekan lalu.

(Baca: Ini Daftar Pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2016)

Usaha ini dimulai dari riset yang dilakukan Devi mengenai komunikasi antara orang tua dengan anak-anak khususnya balita.

Dalam riset itu, Devi menemukan banyak keluhan dari para orang tua, karena sulitnya berkomunikasi dengan anak balita.

Melihat keluhan itu, Wanita berusia 29 tahun ini mempunyai solusi bahwa dengan buku dapat meningkatkan komunikasi antara orang tua dengan balita. Akan tetapi, dirinya kembali menemukan keluhan dari para orang tua. Para orang tua mengeluh buku bacaan di Indonesia kurang variasi dan walaupun ada itu dengan harga yang lumayan tinggi.

"Setelah itu saya mikir. Saya yang latar belakang psikologi anak dan suka nulis, sehingga ingin membuat buku dan harga terjangkau. Dan tercetuslah buku rabbit hole," ujar Devi di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).

Wanita berkurudung ini memulai usahanya dengan bermodalkan Rp 10 juta. modal tersebut didapat dari uang sakunya. Dengan modal tersebut, Devi dapat mencetak 1.000 buku dengan berbagai tema yang dijual kepada teman dekat.

Buku ini dibuatnya dari bahan yang berkualitas premium, namun dengan harga yang terjangkau. Devi membuat semenarik mungkin agar balita tertarik untuk membaca, seperti disertai pop-up, flap, dan touch and feel.

Dalam menerbitkan bukunya Devi tidak bekerja sama penerbit. Untuk memproteksi usahanya, Devi mendirikan perusahaan yang dinamakannya PT Lubang Kelinci Indonesia.

"Usaha saya sudah teregistrasi sebagai PT. Saya sudah masuk ke Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), sehingga saya bisa menerbitkan buku sendiri," katanya.

Devi menerbitkan bukunya dibantu dengan teman seperjuangannya. Jadinya Devi yang bertugas untuk menulis bukunya, temannya yang bertugas menambahkan grafis berupa gambar yang dapat dimengerti balita.

Saat ini, Devi dapat memproduksi buku sebanyak 30.000 dengan tiga judul setiap bulannya yang dijualnya rata-rata mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 180.000.

Devi memasarkan bukunnya hanya lewat media sosial Instagram. Devi menghindari penjualan buku di toko fisik, karena menurut dia toko kebanyakan mengambil profit lebih besar.

Awalnya, lulusan Universitas Indonesia ini hanya meraih pendapatan perbulan jutaan rupiah. Namun, atas kegigihannya menggeluti usaha kini pendapatannya mencapai Rp 1 miliar per bulan.

Selain menjual Devi juga mempunyai rasa sosial yang sangat tinggi. Buktinya setiap 20 buku yang terjual dirinya menyumbangkan satu buku ke taman baca.

"Kami juga mempunyai arisan jika para orang tua yang tidak mampu. Arisan ini terdiri dari tujuh orang yang masing-masing membayar sejumlah uang. Nantinya orang tua bisa mendapatkan buku secara bergiliran," ucapnya.

Ke depan, dirinya akan memasarkan bukunya hingga luar negeri. Pada bulan ini, Devi pun berkesempatan untuk tampil di Londok Book Fair untuk memperkenalkan bukunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com