Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CIMB Niaga Syariah Raup Laba Bersih Rp 305,4 Miliar

Kompas.com - 13/03/2017, 12:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 305,43 miliar per 31 Desember 2016 atau naik 165,51 persen dari Rp 115,03 miliar per 31 Desember 2015.

Laba bersih itu diperoleh salah satunya dari penyaluran pembiayaan terjadi pada seluruh segmen bisnis.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara menuturkan pertumbuhan pembiayaan CIMB Niaga Syariah tercatat sebesar 40,2 persen menjadi Rp 10,21 triliun per 31 Desember 2016 dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp7,28 triliun.

Adapun DPK CIMB Niaga Syariah juga bertumbuh sebesar 40,2 persen menjadi Rp 10,63 triliun per 31 Desember 2016 dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp7,58 triliun.

pertumbuhan aset sebesar 40,38 persen pada akhir tahun 2016 menjadi Rp 12,78 triliun dari tahun sebelumnya Rp 9,11 triliun.

Kenaikan tersebut turut meningkatkan pangsa aset CIMB Niaga Syariah terhadap total bank umum konvensional yang memiliki unit usaha syariah (UUS), yaitu mencapai 5,45 persen per 31 Desember 2016. Pada periode yang sama tahun sebelumhnya, pangsanya mencapai 3,90 persen.

"Pertumbuhan aset didorong oleh pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang sepanjang tahun 2016 menunjukkan peningkatan yang signifikan," ujar Pandji P Djajanegara di Jakarta, Senin (13/3/2017).

Produk tabungan haji, yang terdiri dari Tabungan Rencana Haji dan Tabungan Pahala Haji, serta Tabungan iB Mapan Wakaf turut menjadi pendorong pencapaian pendanaan di CIMB Niaga Syariah.

“Sejak tahun 2014, kami dipercaya Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama sebagai salah satu Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS BPIH) untuk Haji Reguler dan Haji Khusus. Amanah ini turut mendorong peningkatan DPK kami melalui produk tabungan haji tersebut," tutur Pandji.

Dari sisi rasio keuangan, CIMB Niaga Syariah mencatatkan penurunan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) menjadi 1,15 persen per 31 Desember 2016 dari 1,86 persen pada posisi yang sama tahun sebelumnya.

Pencapaian ini, terang Pandji, sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang diterapkan perseroan sambil terus meningkatkan portofolio pembiayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com