Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murniati Mukhlisin
Praktisi Ekonomi Syariah

Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah/Dosen Institut Tazkia

Pusing dengan Biaya Sekolah Anak?

Kompas.com - 15/03/2017, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Kedua, pelajari produk–produk keuangan syariah seperti di asuransi syariah, bank syariah, reksadana syariah dan pasar modal syariah.

Ketiga, buat simulasi produk–produk investasi tersebut, seperti ada beberapa perusahaan asuransi syariah di tanah air yang menyiapkan simulasi online atau bertanya kepada kaunter pelayanan dan staf pemasaran.

Tujuannya adalah untuk mengenal produk asuransi syariah yang sudah banyak tersedia di tanah air, kemudian pilih yang paling nyaman.

Keempat, jangan ikut–ikutan teman atau percaya dengan agen yang menawarkan tanpa tahu badan hukum lembaga, jenis akad, risiko dan seluk beluk produk.

Kelima, usahakan untuk membuat perencanan investasi jangka panjang ini di lebih dari satu tempat, misalnya satu di asuransi syariah, satu lagi di pasar modal

Keenam, ingat bahwa rencana ini adalah untuk kepentingan anak – anak sekolah kelak yaitu saat ketika dibutuhkan untuk masuk TK, SD, SMP, SMA dan universitas sehingga harus masuk dalam perencanaan. Misalnya melalui standing instruction untuk pembayaran rutinnya dan adanya klausa yang jelas untuk tidak mudah menarik dana yang ada.

Ketujuh, buat perencanaan awal seperti mempelajari jenis sekolah yang akan dituju dan perkiraan biaya dalam masa tiga atau lima tahun lagi.

Kedelapan, masukkan perencanaan pendidikan ini dalam daftar impian keluarga sehingga dapat dievaluasi dari tahun ke tahun.

Kesembilan, perkirakan jarak rumah dan sekolah agar tidak terlalu jauh sehingga tidak menambah beban biaya di kemudian hari, seperti biaya transportasi.

Kesepuluh, senantiasa mendoakan anak – anak kita supaya diberikan kemudahan dalam upayanya mencari ilmu. Orangtua hanya bisa merencanakan, hanya Allah SWT yang menentukan.

Penulis memiliki tiga anak, dan sejak bayi atau kurang lebih sekitar 16 tahun ini kami sudah mengikuti program dana pendidikan syariah. Kami tidak terlalu pusing ketika saatnya mereka masuk TK, SD, SMP, SMA dan bahkan universitas.

Dalam berbagai kesempatan, diharapkan orangtua aktif menyampaikan masalah biaya pendidikan sekolah bermutu kepada pemerintah supaya ada intervensi, misalnya pemberian subsidi ke sekolah unggulan, sehingga biaya sekolah jenis ini dapat mudah dijangkau. Pengawasan juga diperlukan supaya jangan sampai sekolah dijadikan ajang bisnis.

Saat ini sudah ada model sekolah yang bermutu tetapi tidak “mahal” bahkan gratis. Seperti Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia yang merupakan sekolah binaan Kementerian Agama RI.

Sekolah yang berorientasi kepada ilmu pengetahuan dan iman dan taqwa itu diprakasai oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 1996. Diharapkan ke depannya, makin banyak sekolah berkualitas seperti ini yang dibantu dengan subsidi pemerintah sehingga biaya pendidikan tidak lagi menjadi hal yang memusingkan.

Kesimpulannya adalah orangtua diharapkan untuk membuat perencanaan sedini mungkin untuk investasi pendidikan anak berorientasi syariah dan pemerintah memastikan pendidikan yang lebih bermutu dari waktu ke waktu sehingga akan lahir generasi mumpuni yang akan membawa Indonesia makin bermartabat. Wallahu a'lam bis-shawaab. Salam Sakinah!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com