JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wijaya Karya Tbk (Wika) mendapatkan kredit sindikasi senilai Rp 5 triliun dari 7 bank asing dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Tujuh bank tersebut yakni, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Bank of China, Maybank Indonesia, Bank Mizuho Indonesia, ICBC Indonesia, BNP Paribas Indonesia, dan Bank CTBC Indonesia.
Direktur Utama Wika Bintang Perbowo mengatakan, pinjaman tersebut akan digunakan sebagai modal kerja untuk pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda dan pembangunan jalan tol Soreang-Pasir Koja.
Pinjaman ini, kata Bintang mempunyai masa tenor selama tiga tahun. "Penandatanganan kredit Sindikasi hari ini menjadi landmark deal bagi Wika dan semua bank yang berpartisipasi untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur, sejalan dengan program nawacita demi menggerakkan perekonomian nasional," ujar Bintang dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Menurut dia, jalan tol Balikpapan-Samarinda akan menghubungkan daerah industri dan pertambangan terbesar yakni antara Balikpapan dan Samarinda sehingga akan menekan biaya dan mempercepat proses dan lalu lintas logistik.
Pinjaman Rp 5 triliun tersebut berasal dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ sebesar Rp 1 triliun, sekaligus bertindak sebagai mandated lead arranger and bookrunner.
Bank of China, Maybank Indonesia, dan SMI bertindak sebagai lead arranger, dengan masing-masing kredit sebesar Rp 900 miliar.
Bank Mizuho Indonesia dan ICBC Indonesia masing-masing memberikan kredit sebesar Rp 375 miliar. BNP Paribas Indonesia memberikan kredit sebesar Rp 300 miliar sekaligus bertindak sebagai arranger dan Bank CTBC Indonesia memberikan kredit sebesar Rp 250 miliar, bertindak sebagai lead manager.
Direktur Keuangan Wika Steve Kosasih mengatakan, bunga yang diberikan oleh bank-bank asing sangat rendah. Dalam pinjaman ini, perseroan dikenakan bunga Jakarta Interbank Offered Rate (Jibor) ditambah 2 persen.
Bunga Jibor saat ini sekitar 5,8 persen. Dengan demikian, bunga yang dibayarkan Wika sebesar 7,8 persen per tahun. Selain itu, kredit sindikasi ini juga tanpa jaminan fixed aset, bersifat committed dan rolling selama tiga tahun.
"Skema kredit ini sangat unik dan baru pertama kalinya dirancang serta dilaksanakan di industri apapun Indonesia. Skema ini membuat cash flow kami jauh lebih baik dan keuangan yang semakin kuat," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.