JAKARTA, KOMPAS com - Bank sentral AS Federal Reserve telah menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate sebesar 25 basis poin. The Fed pun memberi sinyal kenaikan lanjutan dari dua kali menjadi tiga kali pada tahun 2017 ini.
"The Fed sudah komunikasikan beberapa waktu yang lalu sehingga kemudian terbentuk konsensus baru bahwa kenaikan (suku bunga) The Fed tahun ini tiga kali," ungkap Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat (17/3/2017).
Dengan perubahan konsensus tersebut, pasar pun telah melakukan penyesuaian. Maka ketika suku bunga AS naik, tidak terjadi gejolak di pasar. Bahkan, nilai tukar rupiah menguat. Sehingga, imbuh Mirza, apabila komunikasi telah dilakukan dengan baik, maka pasar dapat menerima dengan baik pula dan meresponnya dengan baik.
Meskipun demikian, Mirza menyatakan BI terus memonitor situasi yang berkembang di AS. Pasalnya, The Fed telah menyatakan suku bunga AS akan mengalami kenaikan secara gradual pada tahun ini.
Menurut Mirza, apabila Indonesia ingin tidak terdampak kenaikan suku bunga AS, maka inflasi harus dijaga agar tetap terkendali. "Harus terus memonitor situasi, kalau mau bunga kita tidak ikut naik harus bisa jaga inflasi rendah. Makanya BI cermati kondisi eksternal dan internal," tutur Mirza.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.