Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Keputusan Keuangan yang Harus Dilakukan Segera

Kompas.com - 18/03/2017, 18:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi keuangan sangat ditentukan oleh keputusan yang diambil di masa sekarang. Tentunya tidak ada yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, mungkin saja tiba-tiba Anda memperoleh kenaikan gaji, atau harga barang kebutuhan yang semakin meningkat.

Ketidakpastian tersebut harus disertai dengan keputusan atas sikap finansial yang baik. Berikut adalah beberapa contoh keputusan keuangan yang perlu diambil sekarang:

1. Menabung

Walaupun terdengar mudah, menabung sering disepelekan dan tidak dilakukan karena berbagai alasan, ada yang tidak mempunyai dana yang dapat disisihkan, ada juga yang tidak terbiasa. Padahal semakin dini Anda memulai kebiasaan menabung, semakin banyak pula akumulasi jumlah tabungan yang akan peroleh.

Salah satu cara yang dapat dilakukan agar Anda mempunyai pendapatan sisa adalah dengan menghemat pengeluaran. Pengeluaran yang bersifat keinginan sebaiknya dihapuskan dari rencana belanja Anda.

Kemudian alokasikan pendapatan itu dengan benar dan efektif, langsung ketika Anda mendapatkannya. Jangan menunggu sampai dana yang dimiliki telah berkurang.
Mulailah kebiasaan menabung untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek Anda. Prioritaskan kebutuhan sesuai dengan jangka waktu dan jumlah nominal yang dibutuhkan.

2. Melunasi seluruh utang

Utang merupakan salah satu faktor yang membuat kondisi keuangan tidak sehat. Biasanya utang dapat tertumpuk dari kegagalan atau keterlambatan membayar cicilan kredit, misalnya KPR (Kredit Pemilikan Rumah), KPM (Kredit Pemilikan Mobil) atau kartu kredit. Karena bunga pinjaman yang dikenakan oleh bank cukup besar, Anda akan tertumpuk utang.

Sebaiknya melunasi utang sedikit demi sedikit, dan mulailah dari utang dengan bunga cicilan yang tertinggi.

Alasannya, dengan melunasi utang yang memiliki bunga paling tinggi, Anda akan memiliki anggaran lebih yang dapat digunakan untuk membayar utang dengan nominal yang lebih rendah. Setelah berhasil melunasi utang tersebut, ingatlah untuk selalu membayar selambat-lambatnya pada masa jatuh tempo.

3. Lakukan investasi

Kebiasaan menabung memang merupakan hal yang baik, tetapi lebih baik lagi jika Anda mampu melakukan investasi. Investasi dibutuhkan untuk mencegah uang termakan oleh inflasi. Inflasi dapat mengakibatkan uang yang tadinya dapat membeli 50 m2 area tanah, sekarang hanya mampu membeli 35 m2 tanah.

Dengan investasi, hal ini tidak akan terjadi karena tujuan investasi adalah memperoleh keuntungan sehingga dapat melipatgandakan dana yang Anda miliki. Terdapat beberapa contoh investasi yang ada di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah investasi emas, properti, saham, obligasi, reksa dana dan lainnya.

Investasi tersebut berbeda satu sama lainnya dan memiliki tingkat risiko yang beragam di mana semakin tinggi risiko nya, semakin tinggi keuntungan yang mungkin didapatkan. Selain itu, Anda juga harus menyesuaikan investasi dengan tujuan investasi. Jika tujuan Anda adalah tujuan jangka pendek, maka harus memilih investasi jangka pendek, begitu pula sebaliknya.

4. Mengajukan kenaikan gaji

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com