Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Jerman Berminat Investasi "Smelter" Nickel Rp 10,4 Triliun

Kompas.com - 20/03/2017, 18:37 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) mengungkapkan perusahaan asal Jerman berminat untuk menanamkan modalnya senilai Senilai Rp 10,4 triliun atau 800 juta dollar AS.

Modal tersebut akan diinvestasikan pada proyek smelter yang bekerja sama dengan BUMN pertambangan Indonesia.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, investasi tersebut merupakan hasil kunjungannya ke beberapa negara di Eropa dari 15-22 Maret 2017.

Kunjungan ke Eropa, terang Thomas, bertujuan untuk mempromosikan Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi yang atraktif bagi perusahaan Eropa.

Beberapa negara yang dikunjungi di antaranya Jerman, Perancis Swedia, Inggris dan Denmark. Kesempatan kunjungan kerja tersebut dimanfaatkan untuk bertemu dengan perusahaan-perusahaan Jerman yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia.

"Di antaranya adalah perusahaan Jerman dengan rencana investasi 800 juta dollar AS, sementara satu perusahaan lainnya di bidang usaha sektor gas belum menyebutkan berapa nilai investasinya," ujar Thomas melalui keterangan tertulis, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Thomas menuturkan, kunjungannya kali juga dimanfaatkan untuk bertemu dengan beberapa fund managers maupun perbankan di Jerman.

"Jerman merupakan salah satu negara penting di Eropa yang juga merupakan kontributor utama investasi di Indonesia," jelas Tom sapaan akrabnya.

Menurut dia, kondisi perekonomian Indonesia yang stabil merupakan salah satu daya tarik investasi utama bagi perusahaan Jerman.

"Tahun lalu investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 385,5 triliun atau 28,9 miliar dollar AS, naik 8,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jerman menyumbang Rp 1,7 trilun atau 133 juta dollar AS dari total nilai investasi tersebut," ungkapnya.

Sekadar informasi, aliran penanaman modal dari Eropa yang dalam lima tahun terakhir mengalir ke Indonesia sebesar 13,3 miliar dollar AS (setara dengan Rp 172,9 triliun dengan kurs rupiah Rp 13.000 per dolar AS).

Lima besar investasi dari Eropa yang masuk ke Indonesia adalah dari Belanda, Inggris, Perancis, Luxembourg dan Jerman.

(Baca: Mengapa Izin "Smelter" Tak Masuk ke Dalam Perizinan Tiga Jam ESDM?)

Kompas TV ESDM Terbitkan Syarat Baru Ekspor Bahan Tambang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com