Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Nilai Mobil LCGC Tak Melenceng Meski Harga Terus Naik

Kompas.com - 20/03/2017, 20:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak beberapa tahun, harga mobil jenis low cost green car (LCGC) terus naik. Padahal sejak awal, konsep pengembangan mobil tersebut membawa slogan mobil murah.

Meski bergitu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai mobil LCGC tidak melenceng dari konsep awal sebagai mobil murah dan ramah lingkungan

"Tidak juga, tidak (melenceng)," ujarnya di Kantor Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Ia menuturkan, melonjaknya harga mobil LCGC disebabkan adanya sejumlah fitur-fitur tambahan dalam pengembangan produksinya. Hal itu secara otomatis akan membuat harga naik.

Meski harganya terus naik, mobil LCGC juga dinilai lebih bercita rasa Indonesia. Sebab tutur Airlangga, konten lokal di mobil LCGC sudah semakin diperbanyak.

"Ya tentu kita kan ada basis modelnya juga. Jadi basis model dengan harga berapa ya tentu fitur-fitur tambahan dan tentu konten lokalnya (juga) diperbanyak," kata Menperin.

Awalnya beberapa mobil LCGC dibandrol dikisaran di bawah Rp 100 juta. Namun saat ini mobil LCGC sudah mencapai harga di atas Rp 110 juta.

Toyota Agya misalnya, dari Rp 99 juta menjadi Rp 116 juta untuk tipe paling murah. Sementara untuk tipe paling mahal mencapai Rp 139 juta.

Sementara itu mobil LCGC lainnya yakni Daihatsu Alya, dari Rp 76 juta menjadi Rp 91 juta untuk paling murah hingga Rp 127 untuk tipe paling mahal.

Kompas TV Pemerintah Bolehkan Taksi "Online" Pakai LCGC?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com