JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution enggan berkomentar soal tawaran China Development Bank (CDB) untuk menalangi pendanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Darmin sendiri mengaku tidak tahu menahu ihwal hal tersebut. "Enggak tahu saya (ada tawaran dari CDB). Tanya ke Bu Rini (Menteri BUMN)," ujarnya di Kantor Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
(Baca: Wijaya Karya "Nego" CDB Segera Cairkan Utang untuk Kereta Cepat)
Hingga saat ini, kelanjutan proyek senilai 5,1 miliar dollar AS atau setara Rp 67,8 triliun (kurs 13.300) masih menuai banyak tanda tanya. Meski izin pembangunan sudah diberikan Kementerian Perhubungan, proyek itu justru terkendala persolan dana.
Nantinya struktur pembiayaan proyek KA cepat terdiri dari pinjaman CDB sebesar Rp 50,8 triliun, atau 75 persen dari total dana proyek. Sementara itu sisanya 25 persen berasal dari modal perusahaan gabungan BUMN Indonesia dan China yakni PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
(Baca: Darimana Pinjaman Miliaran Dollar untuk Proyek KA Cepat?)
Mega proyek KA cepat bukanlah proyek pemerintah melainkan proyek swasta dalam hal ini BUMN Indonesia dan China. Artinya, kewenangan proyek ada di tangan BUMN. "Itu ranahnya sudah jadi kewenangan Bu Rini (Menteri BUMN)," kata Darmin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.