Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Kartu Kredit Menumpuk, Coba Lunasi dengan KTA Berbunga Rendah

Kompas.com - 26/03/2017, 21:00 WIB

Bila status kartu kredit Anda sudah macet, akan sulit bagi kamu mengajukan pinjaman lagi termasuk dalam bentuk KTA. Status Anda di Sistem Debitur Bank Indonesia atau yang biasa disebut BI Checking akan terkena blacklist.

Bank tidak akan memberikan pinjaman pada seseorang yang terkena blacklist di BI Checking mereka.

Pilih pinjaman KTA bunga rendah

Di awal tahun, banyak bank penyedia produk kredit tanpa agunan (KTA) yang menawarkan promo menarik. Banyak pilihan produk KTA ditawarkan dengan bunga rendah.

Beberapa bank sudah banyak yang menawarkan produk KTA dengan bunga di bawah 10 persen per tahun. Cukup rendah, bukan?

Pastikan Anda mengetahui persis harga pinjaman KTA yang Anda pilih. Jangan hanya bunga saja, hitung juga berbagai macam biaya yang tercantum di sana. Mulai dari biaya provisi, biaya tahunan, biaya administrasi, biaya keterlambatan cicilan hingga biaya pelunasan lebih cepat.

Pilih produk pinjaman KTA yang paling ekonomis dan sesuai kemampuan bayar. Jangan sampai, langkah mengambil KTA untuk menutup utang kartu kredit malah menjadi masalah baru.

Puasa memakai kartu kredit

Sementara dalam 12 bulan ke depan Anda focus menyicil KTA, baiknya Anda menutup atau berhenti sama sekali memakai kartu kredit. Setidaknya sampai cicilan KTA Anda lunas. Setelah urusan utang KTA selesai, Anda baru bisa menimbang untuk memakai kartu kredit lagi dengan lebih bijak.

Selamat melunasi tagihan kartu kredit Anda. Ajukan pinjaman KTA melalui Halomoney.co.id dan temukan berbagai keuntungannya, antara lain perbandingan dan pengajuan secara gratis serta asuransi kecelakaan dari perusahaan asuransi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com