JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial identik dengan mimpi tanpa batas. Perempuan kelahiran 1993 Nindya menjadi salah satu contohnya.
Berhenti di bangku sekolah menengah pertama (SMP) membuat Nindya tidak pernah lupa mengejar mimpinya untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain.
Caranya sederhana. Hanya dengan membuat video tutorial pembuatan kerajinan tangan.
Melalui media tersebut, Nindya ingin membagikan ilmu yang ada pada dirinya demi mempertajam skill para pengrajin yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Ada hal yang lebih penting daripada mengejar materi, yaitu berbagi,” terang pengrajin dreamcatcher asal Surabaya ini.
Sebelum mencapai mimpi mulianya tersebut, Nindya menggeluti bisnis dreamcatcher-nya melalui situs jual beli online, Tokopedia. Jutaan rupiah per bulan kini dihasilkan lewat kedua tangan terampilnya.
Cerita di balik bahan baku dreamcatcher buatannya juga tidak kalah menarik.
Selain sangat mengutamakan kualitas, manik-manik yang ia gunakan sebagai salah satu bahan dasar didatangkan dari Banjarmasin dan Jombang, dari desa pengrajin manik-manik daur ulang.
Hasilnya pun cenderung unik karena Nindya selalu menuangkan kepribadian dan cintanya akan berkarya ke setiap dreamcatcher yang dihasilkan.
Ia lantas berharap bisa menuangkan semangat mengejar mimpi kepada setiap pembeli yang menghargai produknya. “Bagi saya, mimpi tanpa batas dimulai dari Tokopedia,” tutur Nindya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan