Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Catatan Kemenhub Kepada Lion Air Sejumlah Insiden

Kompas.com - 03/04/2017, 18:55 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan beberapa catatan kepada manajamen maskapai penerbangan Lion Air terkait dengan sejumlah insiden yang terjadi pada maskapai Lion Air.

Nantinya, catatan Kemenhub akan menjadi dasar perbaikan kinerja dari manajemen maskapai Lion Air.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso menerangkan, catatan pertama mengenai ketersediaan pilot dan co-pilot (air crew) dalam satu penerbangan.

Menurut dia, minimal dalam satu pesawat harus tersedia 3,5 set. Artinya, dalam satu pesawat harus ada tujuh air crew. Bisa saja nantinya disediakan tiga pilot dan empat co-pilot.

"Komitmen ini kami minta kepada Lion Air karena adanya delay dengan alasan pergantian crew. Makanya kami minta crew ini perlu diatur dengan bagus. Dan 1:3,5 crew itu minimum kami mengharapkan lebih," ujar Agus di Kantor Kemenhub Jakarta, Senin (3/4/2017).

Kemudian, Kemenhub juga meminta kepada manajemen Lion Air untuk menyiapkan pesawat cadangan. Ini diperlukan sebagai pengganti jika pesawat utama bermasalah.

Selanjutnya, Lion Air harus membuat jadwal rotasi kerja awak pesawat dengan teratur. Hal ini agar semua awak kabin bekerja sesuai dengan jam kerja yang ditentukan.

"Lion Air harus meningkatkan jadwal dari rotasi jam kerja air crew. Batas maksimum kerja sekian jam  dan tidak melampaui jam kerjanya. Jangan sampai ada delay ataupun penumpang sudah masuk tetapi crewnya belom ada," kata dia.

Dirinya berharap, catatan dari Kemenhub bisa dipelajari dan dilaksanakan perbaikan oleh Lion Air. Perbaikan, kata dia, semata-mata untuk mengedepankan keselamatan dalam penerbangan.

"Yang penting safety, safety, safety dijalankan. Kasus ini mengharapkan Lion Air ada perbaikan," tandasnya.

Sebelumnya, Kemenhub memberikan masa waktu dua bulan kepada maskapai Lion Air untuk memperbaiki kinerja terkait insiden yang terjadi akhir-akhir ini.

Hal ini diputuskan, setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan manajemen pihak manajemen Lion Air di Kantor Kemenhub Jakarta, Senin (3/4/2017).

Adapun insiden tersebut antara lain, penumpang Lion Air rute Singapura-Jakarta ditransfer ke Johor Bahru di Malaysia. Kemudian, ada juga penumpang yang ditinggal padahal penumpang datang sebelum batas check in. 

Juga terdapat sejumlah delay yang mengakibatkan penumpang menunggu berjam-jam. Terakhir, avtur pesawat Lion Air tumpah di apron Bandara Juanda Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com