Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitra PayTren Kini Bisa Bayar Pakai Kode QR di Jaringan Toko Gramedia

Kompas.com - 05/04/2017, 20:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mitra PayTren kini bisa memanfaatkan kode pembayaran dengan kode QR (Quick Response) di semua jaringan ritel toko Gramedia dengan teknologi PayByQR milik Dimo Pay.

Kerja sama tiga vendor ini diteken di Gramedia Matraman, Jakarta, pada Rabu (5/4/2017).  Selain bisa membayar menggunakan kode QR di Gramedia, mitra PayTren juga bisa menggunakan kode ini untuk pembayaran di ribuan jaringan merchant Dimo Pay.

Menurut Presiden Direktur PayTren, ustad Yusuf Mansur, kerja sama ini merupakan langkah nyata mendukung program pemerintah dan Bank Indonesia dalam Gerakan Non Tunai dan Less Cash Society.

Menurut dia, PayTren akan menggerakan lebih dari 1 juta Pengguna Aplikasi PayTren untuk selalu menggunakan teknologinya PayTren dalam melakukan transaksi sehari. Misalnya untuk pembelian tiket pesawat dan kereta, pembelian voucher pulsa, pembayaran tagihan tagihan, belanja online dan transaksi lainnya.

Sementara Hari Prabowo, Managing Director PayTren mengatakan, saat ini teknologi PayTren terus berinovasi dan berkembang mengikuti arah kemajuan dunia digital.

"Tanpa disadari, di PayTren sudah terbentuk komunitas dengan jumlah pengguna lebih dari 1 juta pengguna. PayTren sudah masuk ke dalam financial technology (fintech)," kata dia melalui rilis ke Kompas.com, Rabu.

Menurut dia, pembayaran melalui PayByQR merupakan pembayaran berbasis mobile yang aman dan sederhana. Mitra PayTren cukup melakukan scan kode setiap kali melakukan pembayaran.

Dengan cara tersebut, memungkinkan mitra PayTren bebas melakukan pembayaran dimanapun dan kapanpun.

Mitra PayTren dengan sangat mudah menggunakan aplikasi PayByQR, cukup dengan menggunakan Aplikasi PayTren yang sudah diperbarui, kemudian pilih menu PayByQR di Menu Transaksi.

Brata Rafly, CEO PT Dimo Pay Indonesia, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan upaya perusahaan untuk berasimilasi dengan berbagai macam platform pembayaran yang sudah ada.

"Kami membuka kesempatan untuk para pelaku fintech dapat mengedepankan metode pembayaran non-tunai melalui teknologi kami yang bernama PayByQR. Dengan menggandeng dua perusahaan besar di Indonesia ini, kami optimis dapat memberikan keuntungan bagi PayTren dan Gramedia untuk meningkatkan penjualan," kata dia.

Budi Wibowo, GM Finance Gramedia mengatakan bahwa mitra PayTren dapat bertransaksi menggunakan PayByQR  mulai 5 April 2017 ini di Gramedia di seluruh Jabodetabek.

"Kerja sama ini sesuai dengan visi Gramedia untuk selalu memberikan dan meningkatkan pelayanan yang unggul untuk seluruh pelanggan terutama mitra PayTren melalui teknologi. Dengan membuka sistem pembayaran baru dengan menambah opsi fasilitas pembayaran non tunai melalui mobile payment yang didukung oleh teknologi PayByQR oleh Dimo," kata dia.

Sekadar informasi, PayTren merupakan aplikasi teknologi berbasis Android serta jaringan komunitas hingga 1,2 juta mitra. PayTren merupakan produk PT Veritra Sentosa Internasional yang dipimpin ustad Yusuf Mansur.

Sementara PT Dimo Pay Indonesia (Dimo) merupakan produk financial technoloy (fintech) yang bergerak di platform pembayaran yang mendukung kerjasama multi-mitra dan bertujuan membentuk ekosistem pembayaran berbasis digital. Perusahaan ini merupakan anak usaha Sinar Mas Digital Venture (SMDV) yang berdiri sejak 2014.

Sedangkan toko Gramedia saat ini memiliki 120 jaringan toko offline di Indonesia, dan merupakan bagian dari Kompas Gramedia Group. Gramedia juga memiliki jaringan toko online.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com