Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Repatriasi "Tax Amnesty" Paling Banyak Masuk Lewat BCA?

Kompas.com - 06/04/2017, 15:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana yang dialihkan peserta program pengampunan pajak (tax amnesty) dari luar negeri ke dalam negeri atau dana repatriasi melalui PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mencapai Rp 58 triliun.

Jika melihat total dana repatriasi yang sebesar Rp 147 triliun, maka capaian tampungan BCA sebesar 39,45 persen dari total dana yang masuk.

Sebagaimana diketahui, BCA merupakan satu dari 21 bank gateway, atau penampung dana repatriasi program tax amnesty.

"Repatriasi, sekitar Rp 58 triliun, total yang masuk," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja ditemui usai RUPS Tahunan, di Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Dari total dana repatriasi yang masuk sampai 31 Maret itu, sekitar Rp 11,4triliun - Rp 12 triliun sudah ditempatkan ke berbagai instrumen investasi. Namun, Jahja tidak merinci berapa persentasenya.

"Ada yang ke SBN (Surat Berharga Negara), ekuitas, saham. Jadi macam-macam (instrumen)," kata Jahja. Adapun sisanya masih mengendap di BCA sebagai dana pihak ketiga.

(Baca: Dana Repatriasi Rp 25 Triliun Tak Jelas, Ini Penjelasan Sri Mulyani)

Era AEoI

Paska-pengampunan pajak, Indonesia akan memasuki era Automatic Exchange of Information (AEoI).

Menurut Jahja, dengan masuknya Indonesia ke era AEOI seharusnya perlakuan terhadap bank-bank yang beroperasi di Indonesia sama.

(Baca: Indonesia Tegaskan Komitmen Pertukaran Data Perbankan pada Pertemuan G20)

Sebagai informasi, program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berjalan sembilan bulan sejak 1 Juli 2016 sudah berakhir, tepat 31 Maret 2017.

Jumlah deklarasi harta dalam negeri tercatat sebesar Rp 3.676 triliun dan deklarasi harta luar negeri sebesar Rp 1.031 triliun.

Repatriasi atau pengalihan harta tercatat mencapai Rp 147 triliun, sedangkan total uang tebusan yang masuk kas negara mencapai Rp 114 trilun, pembayaran tunggakan Rp 18,6 triliun, dan pembayaran bukti permulaan Rp 1,75 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com