Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Ekonomi: Antara Pramugari Berbikini hingga Menteri Susi

Kompas.com - 07/04/2017, 07:09 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan swasta Vietnam yang sedang naik daun, VietJet Air dikabarkan akan masuk ke Indonesia. Maskapai penerbangan ini terkenal dengan pramugarinya yang menggunakan bikini saat bertugas.

Hal itu menjadi perhatian pembaca kanal ekonomi Kompas.com. Tentunya timbul pertanyaan, bagaimana dengan busana bikini para pramugari ini bisa diterima pasar Indonesia bukan?

Baca beritanya di sini: Maskapai yang Pramugarinya Berbikini Belum Ajukan Izin Penerbangan ke Indonesia

Asal tahu saja, pemilik maskapai penerbangan VietJet ini merupakan satu-satunya miliarder wanita di Asia Tenggara dalam daftar orang terkaya Forbes yang dirilis baru-baru ini.

Wanita itu adalah Nguyen Thi Phuong Tao, 46 tahun, CEO dan pendiri maskapai penerbangan murah Vietnam VietJet. Mengutip Forbes, Selasa (21/3/2017), kekayaan Nguyen diestimasikan mencapai 1,8 miliar dollar AS.

(Baca: Ini Satu-satunya Miliarder Wanita dari Asia Tenggara)

Kisah sukses Nguyen Thi Phuong Tao tidak dengan membalikkan telapak tangan. Tetapi dibangun dengan kerja keras. Dia bercita-cita menjadikan VietJet sebagai maskapai setara Emirates di Asia.

(Baca: Miliarder Wanita Pertama di Asia Tenggara Ini Sukses Berkat Penerbangan Bikini

Tak hanya pramugari berbikininya yang disukai penumpang pesawat udara di Vietnam, saham VietJet Aviation juga jadi primadona pelaku pasar. VietJet telah resmi mencatatkan saham perdananya di bursa efek Vietnam akhir Februari 2017 lalu.

Di hari pertamanya melantai di bursa, saham Vietjet langsung melesat 20 persen. Ketertarikan investor akan saham Vietjet didorong pesatnya laju pertumbuhan padar penerbangan domestik di Vietnam, salah satu yang paling pesat di Asia.

(Baca: Saham Maskapai Penerbangan "Bikini" Jadi Primadona Bursa Vietnam

Selain kabar mengenai pramugari berbikini di VietJet Air yang segera masuk ke pasar Indonesia, berikut lima berita populer lain yang bisa Anda baca ulang:

1. Menteri Susi Gagalkan Kapal China dengan Jaring Sepanjang 399 Kilometer

KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat melakukan konferensi pers di rumah dinasnya, Kamis (6/4/2017).
Bayangkan jarak 399 kilometer. Jarak tersebut ternyata setara dengan jarak antara kota Jakarta hingga Pangandaran. Nah, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berhasil menggagalkan datangnya 1.000 kapal tangkap ikan asal China.

Dari 1.000 kapal tersebut, satu kapal memiliki jaring tangkap ikan sepanjang 399 Kilometer

Menurut Susi, serbuan kapal-kapal tersebut sama sekali tidak memberi manfaat bagi kelangsungan sumber daya perikanan yang ada di perairan Tanah Air.

Baca kisahnya di sini: Kisah Susi yang Gagalkan Masuknya Kapal China Bawa Jaring Sepanjang 399 KM

2. Bonus Komisaris dan Direksi BCA

Beberapa waktu lalu Kompas.com sempat merangkum gaji, tunjangan dan bonus atau tantiem bagi direksi dan komisaris empat bank milik negara. Jika diperhatikan, nominal tantiemnya cukup besar, berkisar antara Rp 2 miliar hingga Rp 12 miliar dalam setahun.

(Baca: Intip Gaji Direksi dan Komisaris Bank BUMN)

Di luar empat bank BUMN itu, ada enam bank swasta yang masuk dalam jajaran 10 bank besar di Indonesia. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menduduki urutan ketiga terbesar dari sisi aset.

Dengan capaian tersebut, berapakah bonus yang diterima direksi dan komisaris BCA?

Baca di Berapakah Bonus Komisaris dan Direksi BCA?

3. Jumlah Harta Konglomerat di "Tax Amnesty"

Istimewa Menteri Keuangan Sri Mulyani sedang berbincang dengan para pengusaha besar nasional.
Berdasarkan data Kantor Wilayah (Kanwil) Wajib Pajak Besar yang didapatkan Kompas.com, ada 2.168 surat pernyataan harta (SPH) yang disampikan oleh para konglomerat ke Kanwil Wajib Pajak Besar hingga 31 Maret 2017.

Lantas berapa total harta yang dilaporkan para konglomerat tersebut melalui program tax amnesty?

Simak datanya di sini: Ini Jumlah Harta Konglomerat yang Dilaporkan Melalui "Tax Amnesty"

Simak juga pencapaian dana repatriasi dari tax amnesty di sini: Ini Daftar Penempatan Dana Repatriasi "Tax Amnesty" di Pasar Modal

4. Menteri Susi dan mantan Mendag Rachmat Gobel Bertolak ke Jepang, Ada Apa?

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti pada Kamis (6/4/2017) kemarin bertolak ke Jepang hingga tiga hari ke depan. Dia didampingi oleh Rachmat Gobel, mantan Menteri Perdagangan, yang merupakan duta khusus Jepang untuk Indonesia.

Dalam lawatannya tersebut, Susi membawa sejumlah misi. Misi apa saja? Simak di sini: Bertolak ke Jepang, Ini Misi yang Dibawa Menteri Susi Pudjiastuti

5. Pujian Menteri Susi untuk Dua Pengusaha Besar yang Siapkan Ratusan Kapal Pengangkut Ikan

Masih mengenai Menteri Susi. Di rumah dinasnya menteri nyentrik ini bercerita mengenai dua pengusaha besar yang berniat membeli hasil tangkapan ikan dari wilayah Indonesia Timur untuk dikirim ke Pulau Jawa.

Menurut Susi, dua pengusaha tersebut akan menyiapkan sebanyak 100 unit kapal untuk keperluan tersebut.

Siapa mereka? Simak di sini: Dua Pengusaha Besar Siapkan Ratusan Kapal Angkut Ikan

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com