JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, kehadiran Kereta Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah menjadi salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan daya saing dengan negara-negara lain. Dengan transportasi, maka Indonesia bisa memenangkan daya saing.
"Persaingan antar negara di berbagai bidang seperti industri, perdanganan, investasi, termasuk transportasi kian sengit. Untuk memenangkan persaingan itu, kita harus memiliki daya saing atau competitiveness. Itulah kenapa kita harus segera bangun kereta bandara Adi Soemarmo ini," jelas Presiden Jokowi dalam pernyataan resmi usai groundbreaking proyek kereta api Bandara Adi Sumarmo, Sabtu (8/4/2017).
Jokowi mengatakan, salah satu yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing adalah dengan membuat pelayanan sektor transportasi seefisien mungkin, baik untuk angkutan darat, kereta api, laut, maupun udara.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam laporannya kepada Presiden mengatakan, pembangunan kereta bandara Adi Soemarmo ini masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) hingga tahun 2030, seperti di beberapa bandara di kota-kota lainnya , antara lain di Jakarta, Medan, Padang, Palembang, Lampung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Majalengka.
"Keberadaan kereta bandara ini menjadi sarana pendukung angkutan antarmoda yang menghubungkan bandara dengan kotanya. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan sarana transportasi yang selamat, aman, nyaman dan tepat waktu," jelas Budi.
Menurut Budi, kereta bandara Adi Soemarmo menjadi bagian penting dari rencana pembangunan bandara tersebut menjadi sebuah Airport City. Ia menambahkan, Bandara tersebut nantinya akan menjadi salah satu hub di pulau Jawa untuk membagi beban yang ada di bandara Soekarno Hatta yang selama ini menjadi satu-satunya hub di pulau Jawa.
"Dari Solo, penerbangan bisa langsung ke kota-kota besar lainnya, seperti Ambon, Palangkaraya, atau Manado. Ini juga bisa secara intensif digunakan untuk penerbangan umroh," ujarnya.
Kedepan, Menhub Budi mengatakan akan melakukan perluasan terminal penumpang Bandara Adi Soemarmo dari saat ini yang luasnya 13.000 meter persegi menjadi dua kali lipatnya 26.000 meter persegi dan memperpanjang runway menjadi 3000 meter agar bisa didarati pesawat berbada besar (wide body) seperti Boeing 777 dan Airbus 380.
Menhub menjelaskan, tidak akan menglaami banyak kendala terkait pembebasan lahan kereta bandara sepanjang 13,5 kilometer yang terdiri dari 3,5 kilometer jalur eksisting dan 10 km jalur baru tersebut.
Dikarenakan, lokasi lajur rel yang berdekatan dengan jalur tol dan kebanyakan lahannya adalah milik BUMN seperti lahan milik PT KAI dan AP 1.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.