Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reliance: Jenuh Beli, IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

Kompas.com - 11/04/2017, 08:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Selasa (11/4/2017) diperkirakan masih akan bergerak variatif cenderung tertekan.

IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang pergerakan 5.610-5.680. "Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ASII, CTRA, MPPA, TINS, WIKA," kata analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi melalui keterangan tertulisnya.

IHSG pada awal pekan Senin (10/4/2017) ditutup turun 9,19 poin sebesar (0,16 persen) di level 5.644,3 dengan volume perdagangan yang moderate. Indeks sektor pertanian menjadi penekan dengan melemah 1,72 persen, disusul indeks sektor properti yang turun 1,18 persen.

"Salah satu alasan yang mendorong aksi jual investor adalah rilis data penjualan eceran yang jauh di bawah ekspektasi," kata Lanjar.

Data penjualan eceran turun di level 3,7 persen dari 6,3 persen, dan merupakan level terendah sejak tahun 2015. Ekspektasinya data penjualan eceran naik 6,5 persen.

Investor domestik melakukan aksi jual sedangkan Investor asing masih tercatat net buy cukup tinggi sebesar Rp 896,65 miliar.

Bursa Asia dan Eropa

Bursa Asia ditutup bervariasi di mana sebagian besar indeks Asia tertekan kecuali indeks saham di Jepang. Aksi jual investor di Korea Selatan memimpin pelemahan dimana won memimpin kerugian di antara mata uang utama.

Pelemahan kurs didorong spekulasi AS yang dapat mengambil sikap lebih agresif terhadap Rusia, sehingga menimbulkan kekhawatiran geopolitik di Asia Utara.

"Indeks saham Jepang berhasil bertahan pada zona positif seiring pelemahan Yen," imbuh Lanjar.

Bursa Eropa dibuka mayoritas tertekan mengikuti bursa Asia dan saham global yang cenderung variatif karena investor lagi-lagi menimbang risiko keamanan konflik geopolitik dan obligasi Perancis yang jatuh menjelang pemilu.

Obligasi Perancis jatuh, pelebaran spread yield atas Jerman ke level tertinggi sejak Februari.

"Sentimen selanjutnya sedikit yang dapat diperhatikan diantaranya indeks harga produksi di Inggris, survei sentimen ekonomi di Eropa dan machinery orders di Jepang. Data sentimen tersebut rilis diperkirakan cukup baik dan diharapkan mampu menahan aksi jual investor ditengah pekan," pungkas Lanjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com