Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Pertanyakan keseriusan Total dan Inpex di Blok Mahakam

Kompas.com - 11/04/2017, 21:08 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mempertanyakan keseriusan Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation untuk ikut bergabung kembali mengelola Blok Mahakam di Kalimantan Timur.

Pasalnya, kontrak kedua perusahaan tersebut akan habis pada akhir 2017.

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam mengatakan, dua operator existing Blok Mahakam tersebut hingga saat ini belum juga menyampaikan surat ketertarikan kepada perseroan untuk perpanjangan kontrak.

Dengan belum adanya sinyal ketertarikan tersebut, Pertamina telah memberikan kesempatan kepada perusahaan lain untuk ikut mengelola Blok Mahakam dengan porsi sebesar 30 persen. Hal ini sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan Pemerintah.

"Ya mereka (Total dan Inpex) bilang punya keinginan untuk bergabung. Kan kita enggak bisa hanya omongan doang. Kalau ingin bergabung silahkan sampaikan surat," ujar Syamsu di Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Menurut Syamsu, selama ini kedua perusahaan tersebut hanya menyatakan minat namun tak juga memberikan surat secara resmi ke Pertamina selaku operator Blok Mahakam.

"Saya belum lihat surat dari Total maupun Inpex. Apakah mereka mau berpartisipasi dalam Mahakam atau belum. Secara resmi ya, bukan hanya omongan," pungkasnya.

Sekadar informasi, Blok Mahakam saat ini dikelola oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Masa kontrak itu berakhir pada 31 Maret 2017.

Total mengantongi kontrak pengelolaan Blok Mahakam pada 1967 hingga 1997. Kemudian Total mendapat perpanjangan kontrak terhitung sejak 1997 hingga 2017.

Di perpanjangan kontrak tersebut Total menggandeng Inpex dengan porsi kepemilikan masing-masing sebesar 50 persen.

(Baca: Total Tetap Minati Blok Mahakam)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com