Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.069 Penyuluh Pertanian Diangkat jadi CPNS

Kompas.com - 12/04/2017, 10:10 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebanyak 6.069 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari 441 Kota/Kabupaten se-Indonesia menyatakan siap mengawal Program Serap Gabah Petani (Sergap).

Para PPL ini baru saja diangkat sebagai CPNS dari sebelumnya berstatus sebagai tenaga harian lepas maupun tenaga bantu PPL.

"Dulu kami yang dikejar-kejar SK (CPNS). Sekarang setelah diberikan SK, kami minta dua hal, tolong bantu petani kita yang masih banyak di bawah garis kemiskinan. Kedua, kawal penyerapan gabah petani ke Bulog," kata Mentan Amran Sulaiman di Ungaran, Selasa (11/4/2017).

Komitmen para PPL untuk mengawal penyerapan gabah petani ini dituangkan dalam sebuah surat pernyataan yang ditandatangani oleh PPL bersangkutan dengan mengetahui Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Fathan A Rasyid.

Ada dua poin yang menjadi komitmen para PPL dalam mengawal program serap gabah petani ini.

Pertama, siap mengawal penyerapan gabah petani sampai masuk ke gudang Bulog masing-masing Sub Divre untuk kepentingan nasional.

Kedua, sanggup mengawal penyerapan gabah petani di wilayah kerja masing-masing minimal 100 ton hingga 200 ton setara beras, selama periode April sampai dengan September 2017.

"Presiden telah melihat hasil kerja PPL diseluruh Indonesia, sehingga beliau mengizinkan untuk diangkat. Alhamdulilah hari ini terima SK. Oleh karena itu kami minta seluruh PPL, bentuk terimakasih kepada negara adalah membantu menyerap gabah, hanya mengambil gabah dari petani kemudian di beli oleh pemerintah," ungkap Amran.

Salah satu petugas PPL dari Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Candra Gunawan (34) membenarkan adanya surat pernyataan kesanggupan mengawal serap gabah petani ini.

Menurutnya, target yang diminta Kementan untuk setiap PPL mengawal penyerapan gabah petani hingga 200 ton masuk ke Bulog sangat masuk akal.

"Khusus PPL di wilayah kerja di pulau Jawa targetnya 200 ton, untuk wilayah luar jawa antara 100 hingga 150 ton. Insyaallah kami sanggup," kata Candra.

Target Sergap

Kementerian Pertanian saat ini menargetkan dari program Sergap sampai bulan juli ini akan mempunyai cadangan beras 3 juta hingga 4 juta ton. Jika target itu bisa terpenuhi, maka stok beras hingga 2019 akan aman.

"Yang penting stok diakhir tahun minimal 2.5 sampai 3 juta ton itu mimpi kita. Tahun lalu sampai 2 juta ton, sekarang aman. Kalau kita capai 2.5 sampai 3 juta ton. jauh lebih aman lagi," terangnya.

Amran bersyukur Indonesia bisa surplus beras kendati sempat dilanda El Nino dibeberapa wilayah. Pihaknya sudah mempertimbangkan faktor cuaca ini sehingga bisa mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan pertanian di Indonesia.

"Harusnya kalau kita tidak bergerak cepat, kita impor 16 juta ton. Tapi kita bergerak cepat, tahun pertama impor stok cadangan 1 juta ton, kedua tidak setelah La Nina," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com