Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Ekspor Produk Tekstil Nasional Diprediksi Stagnan

Kompas.com - 12/04/2017, 19:44 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memprediksi ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun ini akan berlangsung stagnan atau jalan ditempat, jika dibandingkan dengan kinerja ekspor tahun lalu.

Dari data API pada tahun 2016, total nilai ekspor TPT sebesar 11,9 miliar dollar AS, dan ekspor ke Amerika Serikat mencapai 41,17 persen atau sebesar 4,9 miliar dollar AS.

"Ekspor (tahun ini) masih sebesar itu (tahun lalu), yang seharusnya naik justru tidak naik kalau untuk ekspor ke Amerika. Jadi, ekspor ke Amerika Serikat cenderung stagnan," papar Ketua Umum API Ade Sudrajat di Jakarta, Rabu (12/4/2017).

Menurut Ade, jika dilihat tren ekspor TPT dalam beberapa tahun terakhir, ekspor TPT Indonesia memang tengah mengalami tren penurunan. Pada 2013, nilai ekspor TPT mencapai 13,3 miliar dollar AS, dan pada 2016 hanya 11,9 miliar dollar AS.

"Perkembangan kita dari tahun ke tahun terus menurun khusus ekspor, karena bagaimanapun dunia sedang berubah dan sedang mencari sistem perdagangan terbaru dan juga teknologi," ungkap Ade.

Ade berharap, kedepan dengan adanya pembahasan terkait perjanjian perdagangan Indonesia dan Uni Eropa yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-EU CEPA) akan berdampak pada peningkatan ekspor produk TPT nasional.

"Kerja sama perdagangan bebas dengan Uni Eropa perundingan sudah dimulai 2015, diharapkan bisa selesai 2019 jadi baru dimulai 2020. Walau kita minta prioritas TPT tapi tidak bisa gitu juga karena scoop-nya luas. Kalau ini sudah disepakati pun harus dibahas di parlemen (negara) masing-masing," papar Ade.

Menurut Ade, nilai ekspor TPT dari Indonesia ke Eropa terus alami penurunan akibat kalah bersaing dengan Vietnam dan Bangladesh karena persoalan bea masuk ekspor produk TPT.

"Yang turun drastis itu ke Eropa karena terus-terusan digerus oleh Vietnam dan Bangladesh yang bea masuknya nol persen, sedangkan kita (Indonesia) 10 persen," ungkap Ade. 

Dengan itu, dirinya meminta kepada pemerintah agar memberikan berbagai insentif bagi industri TPT nasional agar mampu mendongkrak kinerjanya ditengah persaingan global.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Faktor Apa yang Menyebabkan Pendapatan Per Kapita Penduduk Brunai Tinggi?

Faktor Apa yang Menyebabkan Pendapatan Per Kapita Penduduk Brunai Tinggi?

Whats New
Kemenparekraf Soroti Ancaman PHK Industri Kreatif Jika Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Disahkan

Kemenparekraf Soroti Ancaman PHK Industri Kreatif Jika Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Disahkan

Whats New
Awal Desember, Aliran Modal Asing Terus Mengalir ke Pasar Keuangan RI

Awal Desember, Aliran Modal Asing Terus Mengalir ke Pasar Keuangan RI

Whats New
RS MH Thamrin Cileungsi dan PT Universal Agri Bisnisindo Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja

RS MH Thamrin Cileungsi dan PT Universal Agri Bisnisindo Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja

Rilis
Guna Reka Cemerlang Berkolaborasi dengan Stratus dan Awanio, Dukung Percepatan Bisnis di Era Transformasi Digital

Guna Reka Cemerlang Berkolaborasi dengan Stratus dan Awanio, Dukung Percepatan Bisnis di Era Transformasi Digital

Whats New
KPK Lelang Barang Hasil Gratifikasi, Ada Album BTS, Sepeda Listrik, hingga PS5

KPK Lelang Barang Hasil Gratifikasi, Ada Album BTS, Sepeda Listrik, hingga PS5

Whats New
Simak, Ini Daftar Biaya Admin BCA Terbaru per 19 Januari 2024

Simak, Ini Daftar Biaya Admin BCA Terbaru per 19 Januari 2024

Whats New
Harga Emas Antam Sepekan, Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, lalu Ambles

Harga Emas Antam Sepekan, Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, lalu Ambles

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 10 Desember 2023

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 10 Desember 2023

Spend Smart
6 Saham Paling Boncos dalam Sepekan, Ada ARTO, BUKA, hingga MDKA

6 Saham Paling Boncos dalam Sepekan, Ada ARTO, BUKA, hingga MDKA

Whats New
Cek, Ini Limit Transaksi Harian Bank BCA Terbaru per 19 Januari 2024

Cek, Ini Limit Transaksi Harian Bank BCA Terbaru per 19 Januari 2024

Whats New
Peningkatan Pendapatan Per Kapita Dapat Diusahakan dengan Cara Apa?

Peningkatan Pendapatan Per Kapita Dapat Diusahakan dengan Cara Apa?

Whats New
Pengertian Pendapatan Per Kapita, Kegunaan, dan Rumusnya

Pengertian Pendapatan Per Kapita, Kegunaan, dan Rumusnya

Whats New
Kementerian BUMN Restui Usul Restrukturisasi dan Perombakan Direksi Waskita Karya

Kementerian BUMN Restui Usul Restrukturisasi dan Perombakan Direksi Waskita Karya

Whats New
Ditopang Pertanian dan Konsumsi, Ekonomi Jabar Tetap Tumbuh Pada 2024

Ditopang Pertanian dan Konsumsi, Ekonomi Jabar Tetap Tumbuh Pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com