Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Furnitur Asal Jawa Tengah Tembus Pasar Internasional

Kompas.com - 13/04/2017, 17:48 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) AAGN Puspayoga secara resmi melepas ekspor produk furnitur asal Semarang, Jawa Tengah, menuju Jepang dan Belanda pada hari ini, Kamis (13/4/2017).

Pada kesempatan itu sebanyak lima kontainer produk furnitur mulai dari meja, almari, dan kursi-kursi dikirimkan ke Belanda dan Jepang.

"Kami berharap upaya ini menjadi langkah awal bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) lain di Indonesia untuk memperluas pemasaran dan jaringan usaha," kata Puspayoga melalui pernyataan resmi, Kamis (13/4/2017). 

Menkop Puspayoga enggan menjelaskan lebih rinci berapa jumlah nominal mata uang dalam pengiriman produk furnitur asal Indonesia tersebut.

Sekadar informasi, produk furnitur yang dikirimkan tersebut hasil produksi dari Ina Culture Product (ICP) Prima dan UD Permata Furni.

Kedua UKM tersebut juga telah lama menjadi mitra Lembaga Layanan Pemasaran Kemenkop dan produknya telah dipajang di Galeri Indonesia Wow Gedung Smesco, Jakarta.

Menkop Puspayoga mengatakan, pihaknya terus memfasilitasi UKM untuk membuka pasar-pasar baru yang potensial di tengah lesunya bisnis produk furnitur dalam beberapa waktu terakhir.

"Belanda ini pasar yang baru, kamj jajaki dan ini diharapkan bisa menjadi pasar produk UKM yang potensinya besar," katanya.

Pemilik UD Permata Furni, Erie Sasmito mengatakan, melalui kemitraan dengan para UKM dan perusahaan furnitur lain, pihaknya mengekspor produk-produkn secara rutin ke berbagai pasar di luar negeri di antaranya Belanda, Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan Kanada.

"Dari pabrik yang kami miliki di Kendal, Mijen, Jepara, dan Tambak Aji rata-rata ekspor perbulan 15 kontainer sebanyak 60 persennya ke Belanda dan sekitarnya," katanya.

Erie mengatakan, pihaknya telah melibatkan 25 hingga 30 UKM untuk berproduksi furnitur di wilayah Jepara, Kendal.

"Pasar mebel turun drastis karena regulasi dan bisnis dunia. Tapi bukan cermin bahwa industri ini tidak bagus hanya harus direspon dengan baik oleh pelaku industri termasuk kebutuhan domestik yang belum digarap optimal," katanya.

Pada 2016, usahanya mengalami penurunan ekspor dari tahun 2015 lalu ekspor mencapai Rp 58 miliar dan pada 2016 hanya Rp 52 miliar. Sedangkan untuk tahun ini, total ekspor sampai kuartal I 2017 sudah mencapai Rp 15 miliar dengan order yang telah diterima hingga Oktober 2017.

"Kami optimis target penjualan Rp 60 miliar bisa tercapai tahun ini," katanya.

Kompas TV Baru 6% UKM Ikut Amnesti Pajak, Otoritas Datangi Pedagang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com