Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantikan Kapal Besar Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok

Kompas.com - 15/04/2017, 08:00 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelabuhan Tanjung Priok bakal menghadapi hajat besar. Pasalnya, Pelabuhan tersebut bakal disandarkan kapal dengan kapasitas yang besar. 
 
Tidak tanggung-tanggung, kapal yang nanti bersandar berkapasitas 9.000 TEUs (standar peti kemas 20 kaki). Selama ini, hanya kapal berkapasitas 3.000 TEUs yang bersandar di pelabuhan yang berada di utara Jakarta ini. 
 
Kapal dengan kapasitas tersebut dapat menampung 9.000 boks peti kemas yang berukuran 20 feet atau kaki dan 1.500 boks peti kemas yang berukuran 40 feet. 
 
Bersandarnya kapal berkapasitas besar ini dapat terwujud atas kerja sama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II dengan perusahaan pelayaran asal Perancis, Compagnie Maritime d'Affretement Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM).  
 
Rencananya, inagurasi bersandarnya kapal raksasa tersebut dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 April mendatang.
 
Saat ini pun, Pelabuhan Tanjung Priok telah kedatangan kapal dari CMA-CGM berkapasitas 8500 TEUs. Kapal yang datang bernama CMA-CGM Titus dengan berat kapal 90.931 ton.
 
Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya mengatakan, hadirnya kapal besar tersebut dapat jadi pemicu kapal-kapal raksasa lainnya singgah di Pelabuhan Tanjung Priok.  
 
"Hal ini juga membuktikan bahwa IPC yang telah melakukan banyak kemajuan baik dari sistem, fasilitas maupun infrastruktur, serta tarif pelayanan yang mampu berkompetisi dengan pelabuhan besar lainnya," ujar Elvyn
 
Kapal dengan nama CMA-CGM Titus ini sedang melakukan proses bongkar muat. Tahap awal, kapal ini mengangkut 1.700 boks peti kemas dengan rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast, Los Angeles, Amerika Serikat dengan jangka waktu seminggu sekali.
 
Kapal ini dioperasikan oleh pelayanan service Java South East Asia Express Services atau Java SEA Express Services atau disingkat "JAX Service".
 
Hub Internasional
 
Adanya Kapal besar masuk ke Indonesia dapat mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok. Sebab, kegiatan ekspor dan impor lewat laut dapat terpusat di Pelabuhan Tanjung Priok. 
 
Tidak hanya itu, kargo-kargo dari pelabuhan lain yang akan di ekspor juga dapat ditampung di Pelabuhan Tanjung Priok. Sehingga, terjadinya konsolidasi kargo.
 
Artinya, para eksportir dan importir tidak perlu mengumpulkan barangnya di negara lain seperti, Singapura untuk melakukan pengiriman ke negara tujuan. Selama ini, pengumpulan barang ekspor dan impor terpusat di Singapura. 
 
Nah, dengan adanya konsolidasi kargo di Tanjung Priok, maka kegiatan ekspor-impor dari berbagai daerah tidak perlu melalui Singapura.
 
Cukup kumpulkan barang ekspor dan impornya di Pelabuhan Tanjung priok. Karena telah adanya kapal raksasa yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok. 
 
Dengan konsolidasi kargo ini diyakini dapat mengurangi biaya logistik. Selama ini, eksportir dan importir terus makin terkuras isi dompetnya, karena biaya logistik yang mahal.  
 
Pelindo II pun mengungkapkan, para eksportir dan importi bisa hemat hingga Rp 1,2 juta per boks dengan tujuan Asia Timur seperti, Jepang, China, dan Korea Selatan, jika mengirimkan barangnya lewat Pelabuhan Tanjung Priok. 
 
"Cost logistik lebih murah, tergantung dari mana asalnya, tetapi kita rata-rata untuk Asia Timur bisa hemat Rp 1 juta -  Rp 1,2 juta per boks," jelas Elvyn. 
 
Beri Insentif
 
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencari cara untuk menyandarkan kapal-kapal raksasa di pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Salah satunya, dengan beri Insentif. 
 
Namun, bentuk insentif ini masih belum dipastikan. Sebab, Kemenhub dan Pelindo II masih menghitung insentif yang diberikan. 
 
Akan tetapi, insentif yang diberikan nantinya bersifat progresif. Artinya, insentif diberikan sesuai dengan kapasitas kapal dan kapasitas kargo yang diangkut. ‎
 
Jika kapasitas mengangkut kargo lebih banyak, maka insentif yang diberikan lebih besar. Adapun, insentif yang diberikan seperti, biaya sandar,‎ biaya labuh, biaya bongkar muat.
 
"Pasti ada, pola progresif, semakin banyak barang yang dibawa, semakin besar kapalnya, semakin murah biaya logistiknya," imbuh Elvyn.
 
Menurut hemat Kompas.com, adanya kapal besar ini diharapkan dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok. 
 
Dan yang paling penting terciptanya biaya logistik yang murah. Sebab, dengan biaya logistik yang murah dapat berimbah kepada harga barang yang diekspor dan dimpor menjadi lebih murah juga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com