Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Wacana "Ganjil-Genap" Jalan, Volume Mobil Pemudik Turun 30 Persen

Kompas.com - 15/04/2017, 20:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap kali menjelang Lebaran, kita selalu disuguhkan berita ataupun pemandangan bagaimana padatnya lalu lintas menuju daerah pusat mudik.

Mudik atau pulang kampung jelang Lebaran adalah tradisi masyarakat Indonesia. Namun karena semua orang ingin pulang kampung pada saat bersamaan, justru kemacetanlah yang terjadi. 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan, saat ini ada wacana penerapan pelat nomor kendaraan ganjil-genap menjelang Lebaran. Timbulnya wacana ini bertujuan untuk membatasi jumlah kendaraan pemudik.

Menurut Menhub Budi Karya, wacana ini justru datang dari masyarakat sendiri. Oleh sebab itu, dalam dua-tiga pekan ke depan Kementerian Perhubungan akan melakukan kajian atas usulan ini.

(Baca: Ini Untung Rugi Penerapan "Pelat Ganjil-Genap" Saat Mudik Lebaran)

Menhub Budi Karya mengakui, tidak mudah memang untuk mengeksekusi kebijakan ini. Menurut dia, ada juga masyarakat yang menolak wacana pemberlakuan pelat 'ganjil-genap'.

Namun, jika wacana pelat ganjil-genap ini berjalan, Menhub Budi Karya optimistis volume kendaraan akan berkurang cukup signifikan.

Apakah penurunan volume kendaraan bisa mencapai 30 persen? 

"Ya mungkin ada kurang," tegas Menhub Budi Karya, ditemui usai peresmian jalan tol akses Tanjung Priok, Sabtu (15/4/2017).

Lebih lanjut dia mengatakan, dalam mengkaji wacana tersebut Kementerian Perhubungan akan melakukan jajak pendapat dalam jaringan.

"Nanti netizen kami tanyain kan. Kami (lakukan) jajak pendapat," pungkas Menhub Budi Karya.

(Baca: Menhub Akui Banyak Penolakan Wacana "Ganjil-Genap" Saat Mudik Lebaran)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com