Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Maret 2017, Defisit APBN 2017 Capai Rp 104,9 Triliun

Kompas.com - 17/04/2017, 20:49 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi defisit anggaran hingga 31 Maret 2017 tercatat mencapai Rp 104,9 triliun atau setara 0,77 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan defisit anggaran kuartal pertama tahun lalu yakni sebesar Rp 143,4 triliun atau 1,13 persen PDB.

"Secara total defisit anggaran 104,9 triliun atau 0,77 persen dari PDB, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp143,4 triliun atau 1,13 persen dari PDB," ungkap Sri Mulyani, dalam konfrensi pers, di Kantor BPPK, Kementerian Keuangan, Jakarta Senin (17/4/2017).

Menkeu menambahakan, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Maret 2017 mencapai Rp 295,1 triliun atau 16,9 persen dari target APBN 2017, dan lebih tinggi dari realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp 247,5 triliun.

"Periode 31 Maret 2017 pendapatan mencapai Rp 295,1 triliun atau 16,9 persen (dari target). Tahun lalu di periode yang sama Rp 247,5 triliun di mana tahun ini lebih tinggi," kata Menkeu.

Menkeu menjelaskan, pendapatan pada tahun ini ditopang oleh penerimaan pajak sebesar Rp 237,7 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebanyak Rp 57,4 triliun.

"Penerimaan perpajakan ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 204,5 triliun atau 13,3 persen dari target. PNBP juga lebih tinggi dari tahun lalu Rp 42,9 triliun," katanya.

Selain itu, dari sisi belanja negara hingga 31 Maret 2017 mencapai Rp 400 triliun atau 19,2 persen dari total alokasi belanja dalam APBN 2017 dan meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 390,9 triliun.

"Belanja negara sampai 31 Maret Rp 400 triliun atau 19,2 persen. Lebih tinggi dari tahun lalu Rp 390,9 triliun," ujar Sri Mulyani.

Menkeu menjelaskan, untuk belanja pemerintah kementerian dan lembaga hingga 31 Maret 2017 mencapai Rp 92,4 triliun atau 12,1 persen dan mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 82,7 triliun. 

Sementara untuk belanja non kementerian lembaga pada periode yang sama mencapai Rp 112 triliun atau mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 110 triliun.

Sementara itu, realisasi transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 195,2 triliun atau 25,5 persen. "Transfer ke daerah Rp 195,2 triliun atau 25,5 persen, hampir mirip tahun lalu," tuturnya.

Dengan capaian tersebut, Menkeu menegaskan, pemerintah akan terus menjaga momentum membaiknya penerimaan perpajakan untuk mengejar target APBN hingga akhir tahun.

"Kuartal I satu ini ada pengaruh amnesti pajak, saya minta Ditjen Pajak untuk fokus bagaimana menggunakan hasil dari program tersebut dan menggunakan data-data untuk penerimaan pajak secara berkelanjutan sesudah amnesti pajak," pungkas Menkeu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com