Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
R Andi Kartiko Utomo
Pegiat Fintech

Anggota Asosiasi FinTech Indonesia
EVP & Head of E-Banking and Financial Inclusion Bank QNB Indonesia

Bisnis Model Baru Bank-"Fintech" dan Ekonomi Digital

Kompas.com - 18/04/2017, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Munculnya fintech merupakan fenomena yang tak terhindarkan dan pertumbuhannya tak terbendung. Bank dan fintech sama-sama memiliki misi memberi pengalaman terbaik pada nasabah dan oleh karenanya saling melengkapi. Sinergi bank-fintech akan memastikan berkurangnya blind spots dari masing-masing layanan sebagai hasil dari perpaduan kekuatan masing-masing pihak.

Terkait kolaborasi bank-tekfin, model bisnis menjadi satu hal yang perlu dikaji. Penyedia layanan tekfin dengan model bisnis yang lincah, fleksibel dan dapat disesuaikan (customized) menjadi syarat ideal. Sementara, prinsip bisnis 3S : secure (aman), swift (cepat) dan simple (sederhana) menjadi ciri keunggulan perbankan yang perlu dipertahankan.

Dari sisi sumber daya manusia, tekfin diperkuat talenta muda yang inovatif, penuh kreativitas, dinamis dan responsif dalam menjawab kebutuhan nasabah. Sebaliknya perbankan, yang model bisnisnya sudah jauh lebih matang, didukung para profesional dengan pengetahuan mendalam terkait industri finansial dan menguasai customer database yang luas.

Saat ini telah terdapat sejumlah produk dan layanan perbankan yang didukung tekfin, misalnya virtual account yang memungkinkan pembayaran atau transaksi keuangan tanpa akun bank.

Mengakses virtual account menjadi semakin mudah seperti menggunakan smartphone. Nasabah dapat menerima (income) atau pun mengeluarkan (outcome) dana, dengan bantuan aplikasi.

Kegiatan disbursement dana juga berjalan lebih efisien melalui bantuan tekfin. Perbankan pun merasakan manfaat tekfin yang semakin besar, utamanya saat ini di area pembayaran (payment) dan pembiayaan (p2p lending).

Di tataran yang lebih makro, Bank QNB Indonesia bersama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) melalui program BPR Connect, berupaya memberdayakan nasabah BPR untuk bisa masuk ke sistem elektronik dan selanjutnya menghubungkan nasabah dengan layanan bank nasional.

Pada akhirnya kesesuaian misi dan semangat antara bank dan penyedia tekfin, akan menciptakan akses dan kualitas layanan keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang unbanked, dan mewujudkan ekonomi digital seperti yang dicita-citakan.

(Baca juga Masih Besar, Peluang Fintech Berkembang di Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com