JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Kamis (20/4/2017) dan Jumat (21/4/2017).
Lalu, apa yang akan dibicarakan Pence dengan pemerintah Indonesia dalam kunjungan kenegaraan pertamanya ke Asia ini?
Mengutip Reuters, Rabu (19/4/2017), ada beberapa isu ekonomi yang sekiranya dapat menjadi perundingan dan diskusi antara Pence dengan pemerintah.
Beberapa di antaranya mengenai pajak dan perdagangan. Sekedar pengingat, beberapa perusahaan AS tersandung masalah dengan pemerintah Indonesia.
Sebut saja raksasa teknologi seperti Google dan Facebook yang urung membayarkan pajaknya kepada Direktorat Jenderal Pajak, masalah izin tambang Freeport-McMoran Inc, hingga raksasa industri keuangan JP Morgan Chase & Co.
Pemerintah Indonesia sejak lama mendesak Google membayarkan kewajiban dan denda perpajakannya. Selain itu, operasional Freeport di Papua terganggu lantaran permasalah kontrak.
Pemerintah Indonesia juga "mendepak" JP Morgan sebagai dealer obligasi pemerintah. Pasalnya, analis riset JP Morgan memberikan laporan negatif soal perekonomian Indonesia.
Hal potensial lainnya yang patut dibicarakan Pence dengan pemerintah adalah soal biodiesel.
Badan Biodiesel Nasional AS (NBB) menerbitkab petisi untuk memberlakukan kebijakan anti-dumping terhadap biodiesel dari Indonesia dan Argentina karena diklaim membanjiri pasar AS.
"Ini adalah salah satu isu yang kami telah meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk dibawa pada pertemuan (dengan Pence)," kata Paulus Tjakrawan, direktur Asosiasi Biofuel Indonesia.
Adapun Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa kunjungan Pence ke Indonesia merefleksikan komitmen berkelanjutan atas kerja sama kedua negara.
Diharapkan, hubungan ekonomi dan keamanan regional dapat ditingkatkan. "Kedutaan Besar AS di sii tentu berharap kunjungan ini dapat sukses. Kesan saya adalah beliau (Pence) tidak akan menciptakan permasalahan," tutur Donovan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.