Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandi Kalahkan Ahok-Djarot, Bagaimana Prediksi di Pasar Modal?

Kompas.com - 20/04/2017, 08:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali bergerak naik atau mengalami penguatan menuju level-level rekor tahun ini.

Menurut Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang hal ini dikarenakan pasar mulai tenang setelah proses Pilkada DKI Jakarta putaran kedua berlangsung dengan aman.

"Ini bagus buat market. Untuk IHSG akan bergerak dalam rentang 5.570-5.650," kata Edwin kepada Kompas.com Kamis (20/4/2017).

Pada penutupan perdagangan 6 April, IHSG sempat mencetak rekor tertinggi di level 5.680,23. Reli kenaikan IHSG, terjadi sejak pekan ketiga Maret.

Namun, pada penutupan Selasa (18/4/2017) lalu IHSG terhempas ke level 5.606,51.

Kendati demikian, imbuh Edwin kemenangan Anies-Sandi bukan satu-satunya penyebab naiknya indeks. Kabar baiknya dari eksternal, tensi geopolitik di semenanjung Korea mulai mereda.

Rupiah

 

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bergerak di rentang 13.265 hingga 13.370 per dollar AS

Menurut analis dari PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo, kurs rupiah diperkirakan cenderung menguat.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat, peluang kenaikan indeks dan penguatan kurs Rupiah paska-Pilkada DKI Jakarta putaran kedua bukan dikarenakan siapa pemenangnya.

"Indeks dan rupiah positif harusnya, karena pasar lebih penting (melihat) Pemilu aman," ucap Hans kepada Kompas.com.

(Baca: Hari Ini, IHSG Diperkirakan Lanjutkan Penguatan Terbatas)

 

Oposisi makin kuat

Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan kemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies-Sandi.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas sendiri melaporkan Anies-Sandi menguasai 58 persen suara, sedangkan Ahok-Djarot hanya 42 persen.

(Baca: Ini Hasil Akhir Quick Count 4 Lembaga Survei untuk Pilkada DKI Putaran Kedua)

 

"Hasil ini menunjukkan bahwa hampir semua pendukung Agus Yudhoyono dalam pemilihan putaran pertama, tidak memilih Ahok (di putaran kedua)," kata Kepala Riset PT Bahana Sekuritas Harry Su kepada Kompas.com.

Menurut Harry, kondisi ini menunjukkan beberapa dampak politik yang penting bagi Indonesia, salah satunya yaitu meningkatnya kekuatan oposisi politik Joko Widodo. Ia melihat, tawar-menawar politik dan kompromi mungkin akan terjadi.

"Kemungkinan perombakan kabinet ketiga yang lama ditunggu mungkin terjadi. Perhatikan pernyataan oposisi, yang mengatakan meskipun ini adalah balapan Gubernur DKI Jakarta tetapi berasa pemilihan Presiden, dengan banyak fokus dari masyarakat internasional," ucap Harry.

Yang menarik, kata Harry, kemenangan Anies-Sandi ini akan meredam demonstrasi-demonstrasi yang sering terjadi di ibu kota.

Ini bagus untuk pertumbuhan ekonomi, karena Jakarta menyumbang 20 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi calon pemenang telah mendapatkan warisan infrastruktur yang baik dari Ahok.

"Kami percaya bahwa Ahok telah membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk Jakarta untuk memastikan bahwa itu akan tetap berada pada jalur pertumbuhan," ucap Harry.

Dengan kembalinya kondisi ke fundamental, investor disarankan untuk berhati-hati terhadap reaksi pasar jangka pendek, sembari melihat-lihat Gubernur dan Wagub baru Jakarta bisa merealisasikan janji-janjinya.

(Baca: Anies-Sandi Menang, Saham-saham HT dan Sandiaga Uno Bakal "Terbang"?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com