JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi informasi dan jaringan internet berperan penting dalam mengenalkan dan memasarkan produk industri kreatif. Pemerintah sendiri terus mendorong pelaku industri kreatif untuk terus berkembang, salah satunya melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Selain menyumbang PDB nasional, Fadjar menuturkan industri kreatif merupakan sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerja.
Data Bekraf di 2016, industri kreatif menyumbang sekitar Rp 800 triliun atau 8 persen dari total produk domestik bruto (PDB), dengan pertumbuhan dari tahun ketahun mencapai 5 persen.
"Ekonomi kreatif semakin mendapat perhatian utama di banyak negara, karena dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian," ucap Fadjar Hutomo, Deputi Akses Permodalan Bekraf, melalui siaran pers, Kamis (20/4/2017).
Melihat potensi yang ada sehingga tidak mengherankan kalau Pemerintah terus mendorong startup untuk terus berkembang. Selain dengan memberikan wadah bagi pemain industri kreatif untung menuangkan ide-idenya. yang tidak kalah pentingnya adalah pemerataan internet.
"Harus diakui bahwa jaringan internet sangat berperan penting dalam mengenalkan dan memasarkan produk industri kreatif. Pemasaran sistem online memiliki jangkauan sangat luas dan dalam waktu singkat," jelas Fadjar.
Namun, akses internet di Indonesia belum tersedia merata ke seluruh wilayah khususnya di daerah pelosok. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 mengungkap bahwa penetrasi internet mayoritas masih berada di Pulau Jawa.
Dari survei yang dipresentasikan oleh APJII itu tercatat bahwa sekitar 86,3 juta orang atau 65 persen dari angkat total pengguna internet tahun ini berada di Pulau Jawa.
Kondisi geografis dan besarnya investasi yang dikeluarkan untuk membangun akses telekomunikasi di daerah menjadi alasan utama enggannya operator telekomunikasibuntuk menghadirkan layanannya di daerah pelosok.
Pemerataan Internet
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.