Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DP Rumah Nol Rupiah yang Bikin Kita Pengin Pindah KTP Jakarta...

Kompas.com - 21/04/2017, 08:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

“Kemarin baru terpilih, jadi belum ada komunikasi secara khusus untuk ini. Mungkin nanti hari ke depan silaturahmi memberi selamat, dan minta masukan di mana yang bisa kerja sama,” kata John.

(Baca: Bos Lippo Group Siap Realisasikan Program DP Rumah 0 Persen)

Sejumlah bankir yang dimintai komentar rata-rata masih belum ambil sikap, karena belum jelas bagaimana dan seperti apa program ini nantinya.

Kompas.com (KCM) pun mencoba menghubungi ‘dapur’ Anies-Sandi tempat program DP rumah nol rupiah ini digodok, agar masyarakat yang ingin ber-KTP DKI menjadi jelas seperti apa program yang diusung Anies-Sandi ini.

Berikut wawancara singkat Kompas.com dengan Adhamaski Pangeran (Adham), ketua kajian perkotaan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) DKI Jakarta, serta anggota tim dewan pakar Anies-Sandi mengenai program DP rumah nol rupiah.

KCM: Apa dan seperti apa skema pembiayaan, jenis hunian, lokasi, spesifikasi, dan kriteria sasaran program?

Adham: Saat ini, (bahan) yang terbaru sedang saya susun. Terutama tentang bagaimana membuat (program) itu benar-benar bekerja.

KCM: Spesifikasi huniannya seperti apa? Siapa kriteria sasaran program?

Adham: Seperti FLPP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebetulnya kan semua awalnya (ide) dari sana.

Kenapa rumahnya berharga Rp 350 juta? Karena peraturan rumah susun subsidi dari Kementerian PUPR di Jakarta ya maksimah harganya Rp 350 juta.

Kenapa gaji maksimal Rp 7 juta? Karena syarat dapat rumah susun subsidi FLPP ya gaji maksimal Rp 7 juta juga.

Bedanya... kita punya skema DP rumah nol persen dengan cara menabung dulu di Bank DKI minimal 6 bulan.

Kenapa harus menabung dulu? Karena untuk membuktikan bahwa masyarakat yang dapat fasilitas DP nol rupiah ini punya kemauan dan kemampuan bayar. Jangan sampai ketika sudah dikasih fasilitas DP nol rupiah, masyarakat itu tidak bisa bayar cicilan.

Kalau rumahnya sih terserah masyarakat saja. Kalau dapat rumah tapak yang sesuai kriteria ya silakan. Tetapi, kebijakan Pemprov nanti oleh Mas Anies dan Bang Sandi disarankan ke vertical housing.

Ini kan kayak program beasiswa. Beasiswanya dikasih oleh pemerintah. Universitasnya cari sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com