Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Keandalan, PLN Gandeng 4 Perusahaan Amerika Serikat

Kompas.com - 21/04/2017, 18:40 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menggandeng empat perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yakni Applied Materials Inc, Halliburton, Power Phase dan Infra Cerdas Indonesia.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Perusahaan asal Paman Sam tersebut berkomitmen untuk membantu PLN dalam meningkatkan efiensi pembangkit eksisting dan transmisi, membangun smart grid serta mengembangkan wilayah kerja panas bumi.

Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Wakil Presiden AS Mike Pence dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla serta Menteri ESDM Ignasius Jonan di Hotel Shangri-La Jakarta (21/4/2017). Adapun rincian kerja sama tersebut diantaranya:

MOU antara PT PLN (Persero) dengan Applied Material Inc yang bertujuan untuk menurunkan arus gangguan pada transmisi 500 KV di sistem Jawa-Bali.

Selanjutnya adalah MOU antara PT PLN (Persero) dengan PT Halliburton Logging Service, kerjasama terkait pengembangan wilayah kerja panas bumi milik PLN salah satunya di PLTP Tulehu.

Kemudian MOU antara PT PLN (Persero) dengan PT Infra Cerdas Indonesia, untuk pengembangan Advanced Metering Infrastructure System (AMI) sebagai langkah awal implementasi Smart Grid.

Terakhir adalah MOU antara PT PLN (Persero) dengan Power Phase, kerjasama terkait peningkatan efisiensi pembangkit gas existing, sehingga output dari pembangkit-pembangkit gas PLN dapat ditingkatkan 30 persen dari kondisi saat ini.

Dalam sambutannya Mike Pence menyatakan dukungannya untuk pembangunan pembangkit 35.000 MW dan banyaknya potensi kerjasama dalam bidang ketenagalistrikan antara Amerika dan Indonesia.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla juga mengatakkan, banyak kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dengan Amerika, salah satunya di bidang Energi.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati mengungkapkan, kerjasama yang terjalin hari ini penting, terlebih terkait dengan peningkatan kehandalan sistem kelistrikan yang akan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, serta pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang saat ini tengah gencar dikembangkan oleh PLN.

"PLN tengah giat meningkatkan penggunaan EBT untuk mencapai target 23 persen di tahun 2025. Sejalan dengan itu, pengembangan smart grid akan dilaksanakan untuk meningkatkan penetrasi EBT pada sistem kelistrikan. Dengan smart grid, pelanggan dapat mengelola konsumsi listriknya melalui gadget, dan PLN dapat melakukan preventive maintenance melalui control system yang terintegrasi untuk menurunkan tingkat gangguan layanan kepada pelanggan," kata Nicke dalam keterangan resminya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com