Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Keruk yang Diburu Susi Incar Supertanker Swedia yang Tenggelam

Kompas.com - 21/04/2017, 22:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sedang memburu kapal keruk harta karun yang kabur ke negera lain usai dipergoki petugas patroli laut Indonesia.

Dari lokasi penemuan awal, kapal jumbo tersebut sedang beroperasi di sekitar laut Anambas, Kepulauan Riau, tepat di area tenggelamnya kapal Seven Skies pada 1969 silam.

"Kapal Seven Skies adalah kapal supertanker dengan panjang 262 meyer buatan Swedia," ujar Susi saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/4/2017).

Dari data yang ada, Kapal Seven Skies tenggelam di kedalaman 64 meter. Kapal itu tenggelam akibat ledakan yang tidak diketahui penyebabnya pada 1969 silam.

Saat tenggelam, kapal Seven Skies relatif masih baru sehingga lokasinya menjadi salah satu tempat menyelam yang ditawarkan beberapa operator, termasuk dari Malaysia.

Bahkan, lokasi bangkai Seven Skies kerap didatangi wisatawan dengan menggunakan yacht dari Singapura dan Malaysia.

Selain Seven Skies, ada kerangka kapal lain yang berada di sekitar perairan Anambas. Kapal tersebut yakni kapal Igara Skies asal Jepang. Namun dari titik koordinat, kapal pengeruk harta karun itu lebih tepat berada di lokasi kerangka Kapal Seven Skies awal Swedia.

Saat ini tim pemberantasan Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF) atau Satgas 115 yang dipimpin Menteri Susi sedang memburu kapal tersebut.

Langkah yang dilakukan yakni dengan menyurati interpol. Harapannya, interpol segera mengeluarkan red notice untuk kapal keruk jumbo tesebut. Dengan begitu, kapal itu akan menjadi buronan negara-negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com