NEW YORK, KOMPAS.com - Raksasa otomotif Amerika Serikat General Motors (GM) menutup operasionalnya di Venezuela. GM hanya satu dari banyak perusahaan multinasional yang merugi akibat krisis berkepanjangan di Venezuela.
Mengutip CNN Money, Jumat (21/4/2017), krisis ekonomi yang parah dan guncangan politik menciptakan kondisi yang serba sulit di Venezuela, hingga memicu aksi protes dan memakan korban.
Warga yang melancarkan aksi protes meminta pemerintah melakukan perubahan untuk menyelamatkan Venezuela dari krisis.
Pada tahun 2015, Pepsi menderita kerugian 1,4 miliar dollar AS dari operasionalnya di Venezuela. Penyebabnya adalah anjloknya kurs bolivar dan kekacauan politik.
Pada saat itu, Pepsi menyatakan tidak lagi menghitung bisnis di Venezuela dalam keseluruhan pendapatannya.
Adapun Mondelez, produsen produk biskuit Oreo, menghentikan bisnisnya di Venezuela setelah mengalami kerugian hampir 800 juta dollar AS pada tahun 2016.
Meski Oreo dan produk Mondelez lainnya masih dijual di Venezuela, namun Mondelez tak menghitungnya dalam keseluruhan operasional.
Raksasa jaringan restoran cepat saji McDonald's masih beroperasi di Venezuela, namun dalam dua tahun terakhir penjualan produk kentang goreng dan Big Mac dihentikan karena kekurangan pasokan bahan pangan.
Delta, American Airlines, dan United Airlines, serta beberapa maskapai lainnya secara kolektif masih memperoleh laba 3,8 miliar dollar AS di Venezuela.
Namun, maskapai-maskapai itu, juga Lufthansa, Alitalia, dan LATAM, mengurangi penerbangan ke Venezuela atau bahkan menghentikan penerbangan ke sana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.