Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I 2017, Laba OCBC NISP Capai Rp 563 Miliar

Kompas.com - 26/04/2017, 18:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank OCBC NISP Tbk melaporkan laba bersih pada kuartal I 2017 sebesar Rp 563 miliar. Angka ini tumbuh 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kinerja Bank OCBC NISP pada kuartal I 2017 ini melanjutkan tren yang positif. Dengan pencapaian pada kuartal I ini, kami optimis untuk ke depannya dapat menjalankan perencanaan bisnis sesuai yang telah dicanangkan pada awal tahun," jelas Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam pernyataan resmi, Rabu (26/4/2017).

OCBC NISP berhasil mencatatkan pertumbuhan aset per 31 Maret 2017 sebesar 21 persen menjadi Rp 143,9 triliun dari Rp 119,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 22 persen menjadi Rp 109,7 triliun pada kuartal I 2017 dibandingkan Rp 89,6 triliun pada kuartal I 2016.

Peningkatan penyaluran kredit (gross) sebesar 11 persen menjadi sebesar Rp 94,5 triliun pada akhir kuartal I tahun 2017 dari Rp 85,1 triliun pada periode yang sama tahun 2016. Adapun rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) net sebesar 0,8 persen.

OCBC NISP pun melaporkan rasio-rasio keuangan utama pada level yang cukup baik. Rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) tercatat 18,2 persen, Return On Equity (ROE) 11,5 persen dan Return On Asset (ROA) 2,1 persen.

“Menutup kuartal I, sebagai bank gateway, OCBC NISP berhasil menghimpun total uang tebusan tax amnesty sebesar Rp 2,3 triliun serta dana repatriasi sebesar Rp 8,5 triliun," jelas Parwati.

Ia menyatakan, industri perbankan akan menjadi salah satu tonggak utama dalam memberikan solusi keuangan bagi investor khususnya untuk perorangan dan korporasi.

"Dengan penerapan Automatic Exchange of Information (AEOI) dan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) di awal tahun 2018, Bank akan melihat ini sebagai peluang untuk menarik dana dan transaksi yang masih berada di luar negeri untuk masuk ke Indonesia,” tambah Parwati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com