Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Sekolah Orangutan di Nyaru Menteng

Kompas.com - 02/05/2017, 17:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Tak hanya manusia yang belajar dan bermain, orangutan ternyata juga harus bersekolah untuk dapat belajar dan bermain. Bedanya, orangutan tak diajarkan mengenai matematika atau ilmu Fisika seperti yang dipelajari manusia pada umumnya.

Mereka diajarkan untuk dapat memanjat pohon, mengenali lawan dan kawan mereka, dan lain-lain. Nah, Kompas.com berkesempatan untuk melihat aktivitas orangutan bersekolah di pusat rehabilitasi Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.

Nyaru Menteng merupakan tempat reintroduksi bagi orangutan yang akan dilepasliarkan ke hutan. Nyaru Menteng ini tepatnya berada sekitar 28 kilometer dari Kota Palangkaraya dan secara administratif terletak di Desa Tumbang Tahai, Bukit Batu, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Pusat rehabilitasi Nyaru Menteng ini terletak di dalam kawasan Arboretum Nyaru Menteng. Pusat rehabilitasi ini dikelola oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

Begitu masuk ke dalam pusat rehabilitasi ini, dapat terlihat pohon-pohon yang berdiri tinggi di sisi kanan dan kiri. Tak sedikit kera berwarna abu-abu yang bergelayutan secara bebas dari satu ranting ke ranting pohon yang lain.

Kompas.com langsung diarahkan menuju sebuah lapangan terbuka. Di sana terlihat banyak orangutan yang tengah bermain dengan manusia berseragam hijau lumut. Ada yang menggendong, ada pula yang berpelukan dengan orangutan.

Awak media maupun pengunjung tidak diperkenankan mendekati orangutan. Ada garis berwarna merah yang menjadi pembatas antara awak media dengan tempat bermain orangutan.

Program Manajer Pusat Rehabilitasi orangutan Nyaru Menteng Denny Kurniawan mengatakan, BOSF memiliki 2 pusat rehabilitasi orangutan. Di Nyaru Menteng dan Samuja Lestari yang terletak di Kalimantan Timur.

Sebanyak 448 orangutan yang direhabilitasi di lahan seluas 300 hektar tersebut. Orangutan-orangutan yang direhabilitasi di Nyaru Menteng tak hanya berasal dari Kalimantan. Ada pula yang berasal dari Bogor maupun Kuwait.

Adapun pusat rehabilitasi Nyaru Menteng sudah dibangun sejak tahun 1997.

Begini Alur Orangutan Sekolah di Nyaru Menteng

KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Suasana sekolah orangutan di pusat rehabilitasi Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Foto diambil pada Senin (1/5/2017).
Orangutan-orangutan yang bersekolah di Nyaru Menteng merupakan orangutan hasil sitaan. Mereka merupakan hasil peliharaan orang-orang tak bertanggungjawab. Jika orangutan yang disita masih bayi, maka mereka akan dikarantina selama 2 bulan.

BOSF bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk memeriksakan kesehatan orangutan. Setelah karantina 2 bulan, BOSF mengevaluasi kondisi kesehatan orangutan yang disita.

Dokter hewan dari BOSF akan melihat usia orangutan dari gigi mereka. Kemudian, BOSF akan mengelompokkan kelas orangutan sesuai usia mereka. Kelas paling rendah adalah grup bayi dengan usia hingga 3 tahun.

Kelas di atasnya yakni kelas 1 sampai 5. Kelas 5 diisi oleh orangutan yang usianya 7 tahun. Setiap 2 orangutan akan dijaga oleh seorang "baby sitter". Seperti orangtua dan anak, baby sitter harus menjaga orangutan dengan hati yang baik.

Halaman:



Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com