JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi "baby sitter" atau pengasuh anak bayi sudah hal yang biasa. Tapi kalau jadi baby sitter orangutan, wah gimana ya rasanya?
Sri Rahayu, seorang perempuan berusia 42 tahun yang beruntung karena memiliki kesempatan tersebut.
Ya, Sri adalah seorang baby sitter untuk para orangutan. Sejak tahun 2007, Sri yang sebelumnya merupakan ibu rumah tangga memutuskan untuk bekerja di pusat rehabilitasi orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.
Sepuluh tahun bekerja, Sri sudah merasakan mengasuh orangutan dari yang masih bayi hingga dewasa atau berusia sekitar delapan tahun.
Kemudian apa yang membuat Sri akhirnya memilih menjadi baby sitter orangutan? Padahal sebelumnya ia mengaku sebagai seorang yang penakut terhadap berbagai binatang, termasuk orangutan.
Berikut petikan wawancara Kompas.com dengan Sri, di pusat rehabilitasi Nyaru Menteng, Senin (1/5/2017):
Kompas.com (K): Apa yang membuat Ibu tertarik menjadi baby sitter orangutan?
Sri (S): kebetulan saja tertarik dengan rehabilitasi orangutan di sini, karena memang sebelumnya secara pribadi saya belum mengetahui bentuk dan rupa orangutan tersebut. Merasa tertarik karena ingin tahu orangutan seperti apa sih, sampai akhirnya betah sampai sekarang.
K: Sebelumnya pernah bekerja di kebon binatang, atau ada keahlian khusus?
S: Enggak ada keahlian. Justru saya penakut sama semua binatang. Tapi saya semangati diri saya sendiri, "Ayo kamu bisa.. Kamu bisa ya..".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.