JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan politisasi terhadap persoalan alat tangkap cantrang telah membuat para nelayan menjadi ragu untuk beralih ke alat tangkap yang ramah lingkungan. Padahal Susi sudah melarang nelayan menggunakan alat tangkap cantrang.
"Yang saya sayangkan, kita sudah mengatur sedemikian rupa dan disosialisasikan ke masyarakat. Dan masyarakat mengerti, namun ada yang mempolitisasi. Yang akhirnya membuat nelayan tidak move on," ujar Susi di Gedung Sasana Kriya TMII, Jakarta, Kamis (5/4/2017).
Susi menuturkan, jika nelayan ditanya satu-persatu mengenai alat tangkap cantrang berbahaya atau tidak, maka nelayan-nelayan akan kompak menyebut alat tangkap cantrang dapat merusak laut.
"Coba tanya sama nelayan yang benar, apakah cantrang itu berbahaya atau tidak. Pasti nelayan yang bener akan bilang itu merusak. Bahkan daerah Bagan Siapi-api dulu yang banyak ikannya, tetapi dalam dua dekade habis karena pakai pukat harimau," tuturnya.
Maka dari itu, Susi meminta urusan cantrang tidak dipolitisasi atau menjadi komoditas politik. Agar, kebijakan pemerintah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas.
"Kepada petinggi, pejabat partai politik, untuk tidak memakai urusan masa depan bangsa ini jadi komoditas politik," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.