Akademisi dan praktisi bisnis yang juga guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sejumlah buku telah dituliskannya antara lain Sembilan Fenomena Bisnis (1997), Change! (2005), Recode Your Change DNA (2007), Disruptions, Tommorow Is Today, Self Disruption dan The Great Shifting. Atas buku-buku yang ditulisnya, Rhenald Kasali mendapat penghargaan Writer of The Year 2018 dari Ikapi
Tiga bulan lalu saya diminta menjelaskan fenomena disruption dalam tapat pimpinan PT PP, sebuah BUMN di bidang konstruksi. Namun Minggu lalu, saya saya sudah bisa melihat hasilnya.
Di sana saya ditunjukkan bagaimana Building Innovation Model yang dikaitkan dengan teknologi 3D Printing mampu menghasilkan bangunan yang proses bisnisnya menjadi jauh lebih ringkas dan lebih cepat.
Mungkin bagi sebagian perusahaan konstruksi BIM dan 3D Printing adalah alat biasa. Tapi di PT PP itu dipakai untuk melakukan disrupsi sehingga business process dan alokasi resources berubah.
Terjadi efisiensi dan perubahan pola kerja, mata rantai pasokan juga berubah. Akibatnya, ke depan perusahaan bisa menyeeiakan layanan yang lebih cepat, lebih murah, lebih menjawab bagi talenta-talenta muda.
Jadi, saya ingin mengingatkan bahwa kalau sekarang ini kita menyaksikan banyak perusahaan sedang susah akibat gempuran perusahaan-perusahaan yang berbasis digital, bukan berarti perusahaan konvensional tak akan mengalaminya.
Di sini yang saya maksud dengan perusahaan konvensional adalah perusahaan-perusahaan yang core business-nya tidak berbasis digital. Ia bisa bisnis apa saja. Bisnis konstruksi, pendidikan, industri, farmasi, keuangan, FMCG, jasa kesehatan dan sebagainya.
Maka, penting bagi Anda untuk membaca sinyal-sinyal bahwa suatu saat mungkin saja perusahaan Anda yang ter-disrupsi. Apa saja sinyalnya?
Saya akan mengulasnya pada kesempatan yang lain. Semoga bisa digunakan untuk menghadapi disruption.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.