"Komite memandang, terjadinya perlambatan ekonomi pada kuartal pertama merupakan masa transisi. Komite tetap memprediksi dengan dilakukannya penyesuaian pada kebijakan moneter, aktivitas ekonomi akan tumbuh moderat, kondisi pasar tenaga kerja akan terys menguat, serta inflasi akan stabil di kisaran 2 persen dalam jangka menengah," demikian pernyataan The Fed.
The Fed juga mencatat, bahwa inflasi sempat turun pada Maret, namun meramal akan kembali stabil ke depannya.
"Meski banyak yang mengatakan bahwa data ekonomi melemah belakangan ini, seperti pertumbuhan PDB kuartal pertama yang hanya 0,7 persen dapat memperlambat aksi The Fed, kami rasa Komite masih akan tetap melanjutkan arah kebijakan menuju kenaikan suku bunga setidaknya sebanyak dua kali pada tahun ini. Pernyataan yang diutarakan The Fed merefleksikan hal tersebut," tulis Rick Rieder, BlackRock's chief investment officer and co-head of global fixed income.
Menurut Rieder, The Fed sangat jelas dalam mengutarakan tujuannya. "Dalam pandangan kami, hanya ada kasus signifikan atau kejatuhan ekonomi yang cukup dalam, atau bahkan guncangan di pasar finansial akibat ketegangan politik yang tak terduga, yang bisa memutarbalikkan arah kebijakan The Fed," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.