Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan yang Jadi Miliarder Ini Sumbangkan Harta untuk Lestarikan Laut

Kompas.com - 05/05/2017, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber TIME

OSLO, KOMPAS.com - Kjell Inge Roekke adalah pria terkaya kesepuluh di Norwegia. Sebelum menjadi pebisnis andal yang dikenal tangan besi sekaligus seorang miliarder, Roekke adalah seorang nelayan.

Akan tetapi, sikap Roekke yang dikenal keras dalam menjalankan bisnis tidak berarti membuat dirinya tak berniat baik. Roekke dikabarkan berencana menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk pelestarian biota laut.

Dalam sebuah wawancara kepada surat kabar Aftenposen yang dikutip Time, Jumat (5/5/2017), Roekke menyatakan keinginannya untuk menyumbangkan hartanya demi kemaslahatan masyarakat, dimulai dengan sebuah kapal untuk riset kelautan. Kekayaan Roekke saat ini mencapai 2 miliar dollar AS.

"Lautan mencakup 70 persen permukaan bumi dan banyak yang belum diteliti," ujar Roekke.

Selain melakukan riset kelautan, kapal yang akan disumbangkan oleh Roekke juga akan mengangkat hingga 5 ton sampah plastik yang dibuang ke laut setiap harinya.

Sampah-sampah itu kemudian bakal dimusnahkan agar tak membahayakan biota laut. Kisah hidup Roekke yang kini berusia 55 tahun cukup menarik.

Ia lahir di sebuah kota kecil di pantai barat Norwegia. Roekke yang menderita disleksia alias kesulitan membaca terpaksa harus dikeluarkan dari SMA.

Kemudian, ia pindah ke Seattle, Amerika Serikat, untuk menjadi nelayan kepiting dan ikan pollock. Singkat cerita, Roekke kemudian berjasa dalam mengembangkan apa yang disebut di Norwegia sebagai sikap ala Amerika yang membantunya mengembangkan bisnis dan reputasi yang kontroversial.

Ia memupuk kekayaan dari membeli kapal tua yang kemudian dimodifikasi menjadi kapal pukat ikan untuk industri.

Roekke kembali ke Norwegia pada usia 30 tahunan dan membidik kepemilikan saham sebuah konglomerasi Norwegia berusia 173 tahun.

Ia berhasil mengakuisisi 40 saham konglomerasi tersebut dan mengubahnya menjadi konglomerasinya sendiri, Resources Group International.

"Ia adalah yang pertama membawa sikap kapitalisme agresif gaya Amerika ke Norwegia. Ia berani menggunakan kekuasaan pemegang saham untuk memperoleh apa yang diinginkannya," tulis Aftenpoeste dalam artikelnya mengenai Roekke.

Roekke juga dikenal karena temperamennya yang meledak-ledak, namun kadang sangat bersahabat dan memesona. Tidak seperti tipikal warga Norwegia, Roekke bisa sangat pemarah. Belum jelas berapa biaya yang dikeluarkan Roekke untuk pengadaan kapal tersebut.

Akan tetapi, kabarnya kapal itu akan lengkap fasilitas, mulai dari drone air dan udara hingga auditorium dan laboratorium. Kapal itu akan dikelola oleh organisasi konservasi lingkunban WWF.

Salah satu fokus utama kapal itu adalah pengendalian sampah plastik yang berserakan di lautan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TIME
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com