Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Program Bansos Indonesia, Bank Dunia Gelontorkan Pendanaan 200 Juta Dollar AS

Kompas.com - 10/05/2017, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia menyetujui pendanaan sebesar 200 juta dollar AS. Dana ini digunakan untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memperluas program bantuan sosial.

Pembiayaan tersebut mendukung perluasan bantuan tunai bersyarat pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH), penguatan sistem untuk mengimplementasi program, serta koordinasi yang lebih baik dengan program-program bantual sosial pendukung lainnya.                                                                                                                                                Karena dampak PKH yang tinggi, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan jangkauan program tersebut dari 3,5 juta keluarga pada tahun 2015 menjadi 10 juta, atau 15 persen dari seluruh penduduk, pada akhir tahun 2020.

Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia, mengatakan bahwa perluasan PKH ke 10 juta rumahtangga diharapkan dapat membantu mencapai target pemerintah mempercepat penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan.

"Dengan memperluas bantuan sosial, Indonesia mengambil langkah maju untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan, tidak hanya dalam waktu dekat, tapi juga untuk memperbaiki masa depan anak-anak dari keluarga miskin melalui layanan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik," kata Chaves dalam pernyataan resmi, Rabu (10/5/2017).

Dengan perluasan tersebut, pemerintah mengambil langkah awal untuk memastikan bahwa program bantuan sosial yang paling efektif ditingkatkan untuk memberi dampak maksimal bagi masyarakat miskin dan rentan.

Pablo Ariel Acosta, Ekonom Senior Bank Dunia menambahkan, dengan perluasan tersebut, semua provinsi di Indonesia sekarang terlayani. PKH akan menjadi program bantuan tunai bersyarat kedua terbesar di dunia, hanya di belakang Brasil, dari lebih 70 negara yang menerapkan program serupa.

"Berdasarkan analisis dan proyeksi kami, kami harap PKH akan mencapai kinerja yang baik dalam pengurangan kemiskinan dan ketimpangan seperti program besar lainnya," ujar Acosta. 

Perluasan cakupan lebih lanjut akan dilengkapi dengan penetapan sasaran yang lebih baik, terutama di antara penduduk rentan yang mudah jatuh di bawah garis kemiskinan akibat berbagai guncangan, juga memberi fokus pada daerah tertinggal dan terpencil yang memiliki jumlah masyarakat adat yang tinggi.

PKH juga berdampak pada membaiknya pemanfaatan layanan kesehatan dan gizi, serta ikut menurunkan stunting anak-anak sebesar 3 persentase poin, sebuah tonggak penting bagi sebuah negara dengan tingkat malnutrisi yang sangat tinggi.

"Sepertiga atau hampir 9 juta balita di Indonesia mengalami stunting, dan perluasan PKH berpotensi memainkan peran lebih besar dalam memerangi malnutrisi di Indonesia," kata Changqing Sun, Ekonom Senior Bank Dunia.

Pembiayaan sebesar 200 juta dollar AS ini akan mendukung alokasi anggaran pemerintah sebesar 5,5 miliar dollar AS untuk lima tahun ke depan guna meningkatkan kapasitas dan sistem guna medukung perluasan PKH.

Dukungan Kelompok Bank Dunia untuk program bantuan sosial Indonesia merupakan komponen penting dalam Kerangka kerja Kemitraan Negara Bank Dunia untuk Indonesia, yang memberi fokus pada prioritas pemerintah dengan dampak perubahan besar.

Integrasi bantuan sosial berbasis keluarga melalui bantuan tunai bersyarat merupakan salah satu strategi utama dalam rencana pembangunan jangka menengah Indonesia.

Melalui kerjasama dengan mitra strategis pembangunan seperti Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia (DFAT), Bank Dunia akan terus mendukung pembiayaan dan bantuan teknis bagi Kementerian Sosial.

(Baca: Bank Dunia: Di 2016, Pertumbuhan Ekonomi Global Mengecewakan)

Kompas TV Hidup dibawah garis kemiskinan dialami sebuah keluarga di Sukabumi Jawa Barat. 10 orang anggota keluarga mendiami rumah berukuran kecil dengan kondisi yang nyaris ambruk.Selain itu, untuk makan sehari hari keluarga ini hanya mengandalkan nasi aking dan 2 bungkus mie instan untuk memberikan sarapan kepada ke 8 anak yang semuanya telah putus sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com