Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Ingin Barter Sukhoi dengan Karet asal Indonesia

Kompas.com - 16/05/2017, 08:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia tertarik dengan produk karet asal Indonesia. Minat tersebut diutarakan Rusia menanggapi kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan imbal beli dengan negara produsen senjata.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Oke Nurwan bilang, produk karet yang diminati itu adalah crumb rubber alias karet remah. "Mereka tertarik di crumb rubber. Tapi belum kami putuskan," kata Oke, akhir pekan lalu.

Komoditas karet menjadi salah satu yang tengah dikaji oleh pemerintah untuk imbal dagang dengan produk senjata Rusia. Menurut Oke, payung hukum dari jenis produk yang disepakati dengan mekanisme imbal dagang akan dibuat dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen).

Dengan Rusia, produk yang diinginkan oleh Pemerintah Indonesia adalah pesawat tempur Sukhoi. Adapun nilai imbal dagang yang akan dilakukan dengan Rusia sekitar 600 juta dollar AS.

Atas kebijakan imbal dagang ini, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) merespon positif. Mereka berharap dengan skema imbal datang ini, maka akan terjadi perluasan pasar sehingga harga karet akan kembali melar setidaknya mencapai 6 dollar AS per kilogram (kg).

Sebab dalam tiga tahun terakhir harga karet dunia terus anjlok. "Bila harga karet naik, maka petani karet kecil juga akan untung lantaran harganya terangkat," kata Dewan Penasehat GAPKINDO Asril Sutan Amir.

Seperti diketahui, sejak akhir kuartal I lalu, petani karet gigit jari lantaran harganya anjlok. Harga karet ditingkat petani dihargai Rp 6.000 per kg atau turun 40 persen dibandingkan awal tahun yang berada di kisaran Rp 10.000 per kg.

Ketua Umum Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) Lukman Zakaria bilang, penurunan harga karet tersebut terjadi sejak bulan Maret lalu. "Sudah turun banyak (harga), tinggal Rp 6.000 per kg di tingkat petani," kata Lukman.

Menurunnya harga jual karet petani ini, menurut Lukman, disebabkan karena permintaan dunia yang menurun. Biasanya kontrak baru pembelian karet dilakukan setiap awal tahun. Hal ini yang cukup mempengaruhi harga beli karet ditingkat petani.

Meski tidak merinci, Lukman bilang, dengan banyaknya kontrak baru di awal tahun, maka saat ini stok karet di gudang-gudang konsumen karet dan eksportir masih penuh.

"Awal tahun kemarin banyak kontrak baru pemesanan. Jadinya gudang mereka penuh, sehingga harga karet turun," katanya.

Produk bernilai tambah

Implementasi imbal dagang diharapkan mampu memberi dampak positif bagi Indonesia. Selain karet, pemerintah Indonesia berharap terhadap produk-produk lain yang bernilai tambah, contohnya dengan imbal dagang perlengkapan baju militer dengan persenjataan dari Rusia.

Sekadar catatan, implementasi kebijakan imbal dagang tertuang dalam UU Nomor 16 tahun 2012 tentang industri Pertahanan. Jenis alutsista yang dapat diimplementasikan dengan kebijakan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak terbatas pada produk tertentu.

Terkait kebijakan imbal beli ini, Kemdag juga telah meluncurkan aturan turunnya yakni Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.44/M-Dag/Per/2016 tentang Ketentuan Imbal Beli Pengadaan Barang Pemerintah Asal Impor.

Beleid ini mengatur pengadaan barang pemerintah yang berasal dari impor dengan nilai tertentu, dan atau berdasarakan peraturan perundang-undangan wajib dilaksanakan melalui imbal beli.Jenis dan nilai barang untuk pengadaan barang pemerintah serta persentase kewajiban imbal beli ditentukan oleh tim yang dibentuk oleh menteri.

Dalam aturan itu juga disebutkan, barang ekspor Indonesia untuk pemenuhan kewajiban imbal beli hanya komoditi non migas.

Perusahaan pemasok atau perusahaan pihak ketiga yang tidak merealisasikan ekspor untuk memenuhi kewajiban imbal hasil dikenakan sanksi kewajiban untuk membayar denda sebesar 50 persen dari nilai kewajiban imbal beli pengadaan barang pemerintah asal impor. (Handoyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com