Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ivanka Trump Dituduh Beri Upah Sangat Rendah untuk Pekerja

Kompas.com - 21/05/2017, 06:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

WASHINGTON, KOMPAS.com - Putri Presiden AS Donald Trump, Ivanka Trump dikritik tajam dari kelompok pembela hak pekerja. P

asalnya, perusahaan mode milik Ivanka bergantung pada pabrik-pabrik di China, yang mana beberapa pekerja harus bekerja dalam waktu yang amat panjang dan upahnya pun sangat kecil.

Kabarnya, para pekerja dibayar dengan upah tidak sampai 1 dollar AS atau setara Rp 13.300 per jam.

Lembaga nirlaba China Labor Watch menyatakan telah melakukan investigasi terhadap dua pabrik di China yang memproduksi barang-barang untuk label mode Ivanka.

Kemudian, China Labor Watch membagikan hasil temuannya berupa surat kepada Ivanka Trump.

Lembaga tersebut menyatakan bahwa para pekerja harus bekerja setidaknya 12,5 jam per hari dan enam hari per minggu dengan gaji sekira 2.500 yuan atau 363 dollar AS yang setara sekitar Rp 4,8 juta.

Mengutip Bloomberg, Sabtu (20/5/2017), surat itu tidak menyertakan bukti terhadap tuduhan tersebut. Selain itu, China Labor Watch juga menolak menyebut identitas pabrik dan produk apa yang dihasilkan.

Menurut China Labor Watch, Ivanka belum memberikan tanggapan atas surat yang telah dikirimkan. Surat itu dikirim pada 27 April 2017 lalu.

Abigail Klem, presiden brand Ivanka Trump menyatakan pihaknya patuh terhadap ketentuan standar tenaga kerja.

"Tidak mungkin bagi kami untuk merespon tuduhan tersebut tanpa bukti yang mendukung, terkait pabrik yang tidak disebutkan namanya," ujar Klem.

Menurut Klem, Ivanka Trump HQ hanya bekerja sama dengan pemegang lisensi yang menjaga standar ketenagakerjaan yang berlaku internasional di seluruh rantai pasok.

Kritik tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai brand Ivanka dan penggunaan basis produksi di luar negeri.

Pasalnya, dalam kampanye menjelang pemilihan presiden, Donald Trump telah menggembar-gemborkan penggunaan manufaktur domestik. 

(Baca: Bisnis Mode Ivanka Trump Dituding Bersaing Tak Sehat)

Kompas TV Warga AS Demo Suarakan Pemakzulan Donald Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg


Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com