Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

S&P Tingkatkan Rating ke Investment Grade, Indeks Menuju 6.300

Kompas.com - 21/05/2017, 11:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menanti sekian lama, akhirnya Indonesia mendapat rating investment grade dari lembaga pemeringkat international Standard and Poor's atau S&P.

Melalui momentum investment grade yang sudah cukup lama dinantikan ini, PT Bahana Sekuritas merevisi perkiraan indeks hingga akhir tahun ini.

Yakni, menjadi ke level 6.300 dari perkiraan sebelumnya di level 6.000. Revisi kenaikan ini dilakukan meskipun terjadi kondisi politik yang agak menghangat belakangan ini.

Menurut Bahana Sekuritas dalam risetnya, peringkat investment grade dari S&P ini mengikuti lembaga pemeringkat lainnya, Fitch Ratings dan Moody's Investor Service, yang sudah terlebih dahulu memberi rating investment grade.

S&P global rating secara tak terduga menaikkan rating Indonesia ke BBB- dari BB+ dengan outlook stabil, ditengah-tengah kondisi politik Indonesia yang terjadi saat ini.

S&P menaikkan rating Indonesia karena menilai pemerintah mampu meningkatkan kehati-hatian fiscal dengan mengurangi risiko menurunnya pendapatan pajak di masa yang akan datang, melalui program tax amnesty yang telah dimulai sejak tahun lalu.

PT Bahana Sekuritas menilai, kenaikan rating ini akan membawa lebih banyak lagi arus modal asing masuk ke Indonesia sehingga yield surat utang akan turun.

Dalam riset yang dilakukan Bahana memperlihatkan surat hutang pemerintah tenor 10 tahun mungkin akan turun ke kisaran 6,5 persen, dari level saat ini 6,9 persen.

"Kami melihat ada peluang suku bunga secara keseluruhan di market baik untuk surat utang maupun bunga bank, akan menyentuh level terendah pada 2019, terutama menjelang Pemilihan Presiden, terutama jika kondisi politik dapat lebih terkandali," kata Kepala Riset dan Strategis Bahana Harry Su melalui keterangannya ke Kompas.com.

Kondisi Politik

S&P juga masih membuka peluang untuk kembali menaikkan rating Indonesia, bila terlihat ada perkembangan yang cukup signifikan terhadap keseimbangan fiscal kedepannya.

S&P meyakini pemerintah mampu menjaga defisit fiskal akan terjaga dibawah 2,5 persen selama kurun waktu 2 hingga 3 tahun kedepan.

Dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017, pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 2,41 persen atau setara dengan Rp 330,2 triliun.

Meski kondisi politik Indonesia masih cukup panas pasca Pilkada DKI, S&P menilai secara keseluruhan kondisi politik cukup stabil dengan pemerintahan yang memiliki legitimasi yang cukup kuat, pemerintah juga menunjukkan niat untuk memberantas korupsi.

Secara keseluruhan S&P menilai kebijakan pemerintah saat ini cukup fair, transparan serta keputusan dan geraknya dapat diperkirakan oleh seluruh kalangan.

(Baca: Apa Sebenarnya Manfaat "Investment Grade" Bagi Indonesia?)

Kompas TV Lembaga Rating Moody's Investors Service memperbaiki outlook rating kredit Indonesia dari stabil menjadi positif. Perbaikan rating ini dipicu menurunnya dampak kerentanan ekonomi dunia pada perekonomian Indonesia. Moody's menilai kebijakan yang diambil berbagai otoritas di Indonesia cukup efektif dalam meredam dampak gejolak ekonomi dunia. Moodys menambahkan, reformasi kebijakan subsidi BBM dan penguatan manufaktur pengganti impor juga turut memperkuat posisi ekonomi domestik Indonesia. Bila hal ini berlanjut, Moody’s membuka kemungkinan perbaikan rating lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com