Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Torehkan Rekor Baru

Kompas.com - 21/05/2017, 11:56 WIB

KOMPAS.com - Harga bitcoin menembus level 1.900 dollar AS untuk kali pertama di sepanjang sejarah pada Jumat (19/5/2017).

Data CNBC menunjukkan, berdasarkan  indeks harga CoinDesk, pada Jumat pagi, mata uang digital ini diperdagangkan di kisaran 1.951,87 dollar AS. Level tersebut naik 6,8 persen dibanding harga pekan lalu.

Tak pelak, nilai kapitalisasi bitcoin juga langsung meroket yakni mencapai 31,89 miliar dollar AS atau naik lebih dari 4 miliar dollar AS dari posisi Senin.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga bitcoin melaju. Salah satunya adalah kondisi politik global yang penuh dengan ketidakpastian dan kunci perkembangan dalam dunia cryptocurrency.Berikut beberapa faktor yang mendorong pergerakan harga bitcoin:

Jepang dan Korea mendorong perdagangan

Data yang dirilis dalam situs CryptoCompare menunjukkan, volume perdagangan dalam yen Jepang dan won Korea mengalami peningkatan. Jika dikombinasikan, komposisinya mencapai 48,6 persen dari transaksi bitcoin dunia.

Hal ini berkat disetujuinya peraturan yang memperbolehkan retailer di Jepang menerima bitcoin sebagai mata uang legal.

Sejak saat itu, Jepang merupakan pendorong terbesar transaksi perdagangan bitcoin.

Selain itu, pasar bitcoin yen Jepang juga ditransaksikan lebih tinggi dibanding pasar dollar AS. Saat ini perdagangan silang bitcoin yen berada di posisi 228.783,29 yen atau 2,058 dollar AS.

Posisi ini lebih tinggi dari indeks harga bitcoin CoinDesk. Mengingat yen Jepang merupakan yang tertinggi dalam perdagangan bitcoin saat ini, hal tersebut membantu mendorong harga bitcoin melaju lebih tinggi.

"Saat ini, volume pasangan KRW dan JPY mendominasi perdagangan dengan kombinasi market share mencapai 48 persen," jelas Charles Hayter, CEO of CryptoCompare kepada CNBC.

Ketidakpastian politik

Di masa lalu, bitcoin bertindak sebagai safe haven saat investor mencemaskan mengenai ketidakstabilan politik dan melempemnya performa aset-aset investasi lain.

Pasar saham AS mengalami aksi jual pada pekan ini sebelum akhirnya ditutup rebound. Adapun kondisi politik di Amerika dan Brasil tidak stabil karena berpotensi munculnya skandal.

Investor mencemaskan Presiden Donald Trump tidak akan mampu menepati janji kampanyenya mengenai reformasi pajak, deregulasi dan anggaran belanja infrastruktur.

Pada saat yang bersamaan, ada laporan pada Kamis lalu yang mengatakan Trump diduga memecat mantan direktur FBI James Comey agar dia menghentikan penyelidikan terhadap mantan penasehat keamanan negara AS Michael Flynn.

Di sisi lain, Presiden Brasil Michel Temer diduga mengatur penyuapan untuk aksi tutup mulut saksi dalam skandal korupsi. (Barratut Taqiyyah Rafie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com