Amat penting untuk memilih reksa dana saham yang secara konsisten kinerjanya lebih baik dibandingkan IHSG. Atau paling tidak, lebih baik jika dibandingkan rata-rata reksa dana saham.
Lebih baik daripada IHSG tidak berarti selalu untung. Bisa jadi ketika IHSG rugi 20 persen, reksa dana saham yang kerugiannya 10 persen dianggap lebih baik.
Ekspektasi “Return” yang wajar
Dari data historis kinerja rata-rata reksa dana saham, investor bisa mendapatkan gambaran mengenai ekspektasi return dan tingkat risiko yang mungkin dialami dengan berinvestasi.
Return Reksa Dana Saham 2006 - 2016
Sumber : www.infovesta.com, diolah
Berdasarkan data di atas, selama 2006 – 2016, terdapat 4 tahun reksa dana saham mengalami kerugian yaitu pada tahun 2008, 2011, 2013 dan 2015. Hal ini menunjukkan bahwa dalam investasi reksa dana saham, investor berpotensi untuk mengalami kerugian.
Jika dirata-ratakan, reksa dana saham dalam periode tersebut menghasilkan 18,21 persen per tahun. Tertinggi dalam 1 tahun sempat mencapai 97 persen pada tahun 2009 dan terendah dalam 1 tahun sempat merugi -53 persen pada tahun 2008.
Dengan mempertimbangkan faktor di atas ditambah dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang, ekspektasi tingkat return yang wajar untuk reksa dana saham seharusnya bisa berkisar antara 15-20 persen per tahun.
Meskipun lebih tinggi daripada dibandingkan jenis reksa dana lainnya, investor harus menyadari bahwa risiko penurunan yang dihadapi juga lebih tinggi. Untuk itu, reksa dana saham memang lebih cocok untuk investasi dengan tujuan jangka panjang.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.