SINGAPURA, KOMPAS.com - Keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak hingga Maret 2018 membuat kecewa investor pasar finansial.
Selain itu, perusahaan-perusahaan pemurnian minyak di Asia khawatir keputusan itu akan membuat mereka harus mencari pasokan minyak mentah baru.
Mengutip Reuters, Minggu (28/5/2017), OPEC dan beberapa negara pengekspor minyak non-OPEC sepakat memperpanjang pemangkasan produksi sebanyak 1,8 juta barrel per hari (bph) hingga akhir kuartal I 2018 mendatang.
(Baca: Rapat OPEC Mengecewakan, Harga Minyak Turun Hampir 5 Persen)
"Ada keinginan kuat OPEC dan negara-negara produsen non-OPEC untuk memperketat permintaan dan penawaran secara keseluruhan," ujar Yasushi Kimura, presiden Asosiasi Perminyakan Jepang serta CEO konglomerasi perminyakan JXTG Holdings.
Menurut Kimura, perpanjangan pemangkasan produksi minyak akan membuat permintaan lebih besar dari pasokan.
Kondisi ini bisa memaksa perusahaan pemurnian untuk menggunakan cadangan. Akhirnya, harga minyak bisa melonjak.
"Pada tahun 2017, permintaan global cenderung bakal melampaui pasokan. Harga minyak mentah akan bisa naik hingga 60 dollar AS pada akhir tahun," tutur Kimura.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.